Korban Tewas Termuda Penembakan Massal di Thailand Berusia 2 Tahun

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 6 Oktober 2022 18:30 WIB

Anggota keluarga korban menangis setelah seorang tentara Thailand mengamuk di depan pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. Ini merupakan penembakan massal terbesar di Thailand oleh seorang pria bersenjata. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Chakkraphat Wichitvaidya, Inspektur di kantor Kepolisian Na Klang, Thailand, mengkonfirmasi korban termuda dari penembakan massal di Thailand adalah balita usia 2 tahun. Dikonfirmasi sebelumnya, lebih dari 30 orang tewas dalam penembakan massal di Thailand.

Al Jazeera mengutip keterangan polisi pada Kamis, 6 Oktober 2022, bahwa korban tewas termasuk anak-anak dan orang dewasa. Pelaku penembakan adalah mantan anggota polisi. Informasi yang beredar, pelaku tewas bunuh diri usai melancarkan aksinya.

Wichitvaidya menegaskan kepada Thai Rath TV, pelaku penembakan dipecat dari kepolisian tahun lalu. Sedangkan sasaran penembakan adalah sebuah daycare atau tempat penitipan anak di wilayah timur Thailand.

Advertising
Advertising

Baca juga: Pertarungan Panjang tentang Hak Aborsi setelah MA Amerika Serikat Batalkan Roe V Wade

Mantan petugas polisi, Lieutenant Panya Khamrab yang menjadi tersangka aksi penembakan di penitipan anak di Thailand . FOTO/VIRALPRESS/telegraph.co.uk

Sky News mengutip media lokal pelaku membawa senjata dan pisau. Laki-laki itu masuk ke pusat penitipan anak tersebut dengan cara memaksa masuk kemudian melepaskan tembakan.


Mayor Jenderal Polisi Achayon Kraithong mengatakan pelaku melepaskan tembakan pada sore hari di pusat kota Nong Bua Lamphu. Dia mengatakan 30 orang tewas tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.


Seorang juru bicara kantor urusan publik regional mengatakan sejauh ini 26 kematian telah dikonfirmasi. Di antaramya 23 anak-anak, dua guru dan satu petugas polisi termasuk di antara yang tewas.

Penembakan massal di Thailand jarang terjadi. Akan tetapi pada 2020, seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 orang dalam amukan yang membentang di empat lokasi.

REUTERS | AL JAZEERA | SKY NEWS

Baca juga: Kenali 11 Mata Uang Negara ASEAN sebelum Berwisata ke Asia Tenggara, Berapa Kurs Rupiahnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

14 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

22 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya