PBB: Swiss Miliki Masalah Rasisme Sistemik

Reporter

Tempo.co

Selasa, 4 Oktober 2022 13:15 WIB

Orang-orang duduk di jembatan selama protes Black Lives Matter, menyusul kematian George Floyd dalam tahanan polisi Minneapolis, di Zurich, Swiss, 13 Juni 2020. REUTERS/Michael Schields

TEMPO.CO, Jakarta - Swiss memiliki masalah rasisme sistemik yang serius terhadap orang-orang keturunan Afrika. Hal ini berdasar sebuah laporan yang dipresentasikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin.

Seperti dilansir Reuters Selasa 4 Oktober 2022, laporan itu memberikan berbagai contoh dari kebrutalan polisi hingga permainan anak-anak yang rasis.

Kelompok kerja yang ditunjuk PBB mencatat langkah-langkah positif yang diambil oleh Swiss. Namun, mereka menyuarakan keprihatinan tentang prevalensi diskriminasi rasial dan menyoroti beberapa insiden setelah kunjungan ke negara itu tahun ini.

"Hal ini terjadi di mana-mana dan impunitas dari pelanggaran ini menunjukkan ada masalah sistemik yang serius di Swiss," katanya.

Duta Besar Swiss untuk PBB di Jenewa Jurg Lauber menerima temuan tersebut dalam komentar kepada dewan. Kendati demikian, Lauber mempertanyakan penggunaan sejumlah contoh oleh para ahli untuk menarik kesimpulan yang lebih luas.

Advertising
Advertising

Swiss yang terkurung daratan tidak pernah menjadi penjajah. Namun bank, pedagang, dan kotamadyanya banyak berinvestasi dan mendapat manfaat dari perdagangan segitiga transatlantik, kata laporan itu.

Komite ini mencatat upaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang aspek-aspek sejarah Swiss, seperti petisi dan perdebatan seputar penghapusan patung seorang bankir yang kekayaannya bergantung pada eksploitasi orang Afrika yang diperbudak, di kanton Neuchatel.

Namun, masih ada sejumlah tokoh Swiss lain yang tetap dihargai seperti Louis Agassiz. Ia merupakan seorang pendukung rasisme ilmiah dan salah satu puncak pegunungan Alpine dinamai menurut namanya.

Begitu pula permainan taman bermain Swiss tetap ada seperti "Siapa yang takut dengan orang kulit hitam?", yang memiliki efek diskriminatif rasial, kata para ahli. Laporan itu juga mencatat kebrutalan polisi yang "mengejutkan", mencatat kematian beberapa pria kulit hitam di kanton Vaud.

"Swiss setuju dengan pengamatan Anda bahwa rasisme dan diskriminasi rasial - termasuk terhadap orang-orang keturunan Afrika - adalah masalah yang harus ditangani sebagai masalah mendesak," kata Lauber kepada Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa, Senin.

Lauber menekankan bahwa langkah-langkah baru telah diterapkan pemerintah Swiss untuk mengatasi masalah tersebut. Termasuk pusat konsultasi wilayah untuk korban diskriminasi rasial dan peningkatan dalam program pelatihan polisi melawan rasisme.

Baca juga: Sebelum Oprah, Ini Rasisme di Negara Swiss

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

3 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya