Raja Charles III Disebut Tak Akan Hadiri Pertemuan United Nations COP27

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Oktober 2022 21:15 WIB

Raja Inggris Charles III berbicara selama Dewan Aksesi di Istana St James, di mana ia secara resmi menyatakan raja baru Inggris, setelah kematian Ratu Elizabeth II, di London, Inggris 10 September 2022. Inggris telah menyatakan masa berkabung sampai pemakaman kenegaraan untuk Ratu Elizabeth II selesai dilakukan. Victoria Jones/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber di Kerajaan Inggris menyebut Raja Charles III tidak akan menghadiri pertemuan para pemimpin dunia untuk membahas permasalahan iklim atau United Nations COP27 summit. Jika hal ini benar terjadi, maka ini bisa menjadi sebuah kemunduran dari perannya sebelumnya.

Istana Buckingham sedang meminta nasehat dari Pemerintah Inggris soal United Nations COP27. Sumber menyebut sudah disetujui dengan suara bulat kalau Raja Charles III kurang pas melakukan perjalanan ke luar negeri.

Akan tetapi, sejauh ini belum ada konfirmasi kalau Raja Charles III akan menghadiri United Nations COP27 summit tersebut, bahkan sebelum dia naik tahta menjadi Raja menyusul kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.

Advertising
Advertising

Raja Charles memberi hormat saat meninggalkan Wellington Arch pada hari pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth Inggris, di London, Inggris, 19 September 2022. REUTERS/Toby Melville

Sebelumnya Charles menjadi pembicara pada acara pembukaan COP26 summit yang diselenggarakan di Glasgow pada 2021. Ketika itu, dia menggambarkan pertemuan tersebut sebagai salon untuk menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.

Surat kabar Sunday Times mewartakan Raja Charles III sudah disarankan agar tidak ke Mesir oleh Perdana Menteri Inggris yang baru, Liz Truss. Itu sama dengan memupuskan rencana-rencana Charles untuk menyampaikan pidato di konferensi tersebut.

Sunday Times mengutip sumber di Downing Street yang menyebut sebuah pertemuan baru-baru ini digelar antara Charles dan Truss. Pertemuan tersebut berjalan baik dan tidak ada silang pendapat.

Raja Charles sebelumnya getol berkampanye mengenai permasalahan lingkungan dan isu lain. Namun pada akhir bulan lalu dia mengatakan sudah sulit memberikan waktu dan energinya pada kegiatan-kegiatan amal dan permasalahan, yang dulu menjadi perhatiannya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Uang Kertas dan Koin Bergambar Ratu Elizabeth II Jadi Incaran Kolektor

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya