TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Ratu Elizabeth II membuat para kolektor uang jadul berebut mengamankan koin dan uang kertas langka yang memperlihatkan gambar Ratu.
Seorang pedagang koin mengatakan permintaan untuk uang kertas dan uang koin langka seperti uang kertas $20 Kanada sebelum Perang Dunia II yang bergambar Ratu Elizabeth II saat masih anak-anak atau koin 50 sen Platinum Jubilee Australia, melonjak sejak Ratu meninggal di Skotlandia pada, 8 September 2022.
Permintaan datang mulai dari kolektor berpengalaman hingga kolektor pemula yang ingin memperingati kematian penguasa monarki terlama yang memerintah Inggris. Menurut Guinness Book of World Records, wajah Ratu Elizabeth II muncul pada 33 mata uang di seluruh dunia.
"Ada peningkatan permintaan yang luar biasa," kata Peter Hutchison, spesialis koin warisan di Hattons of London. Dia menambahkan, permintaan berasal dari berbagai tempat, termasuk dari Australia.
Permintaan yang paling banyak dicari adalah koin edisi terbatas yang dijual ke kolektor pertama. Harga naik karena kolektor yang berpengalaman mencoba melengkapi koleksi mereka, yang lalu bergabung pendatang baru.
"Saya pikir akan ada peningkatan lebih banyak sekarang karena lebih banyak orang memasuki pasar dan mencoba mengincarnya," katanya sembari menunjuk uang kertas ‘Kepala Setan’ Kanada 1954, di mana bagian dari rambut Ratu memberikan ilusi iblis yang menyeringai.
Di Australia, pakar koin Joel Kandiah mengunggah video di TikTok pada minggu ini yang memperlihatkan harga uang koin Purple Coronation $2 pada 2013 di Australia, telah melonjak hingga A$180 atau setara dengan Rp1,8 juta.
Bryan Ong, pendiri Museum Victoria City, berpose dengan uang kertas kolonial Hong Kong, di museumnya di Hong Kong, Cina, 15 September 2022. Bryan Ong mulai kumpulkan memoribilia Hong Kong ketika berusia 17 tahun, tahun penyerahan ke China. REUTERS/Tyrone Siu
Sean Isaacs, pemilik Alliance Coin & Banknote di Almonte, Ontario, sedang mempersiapkan pelelangan bulan ini yang memperlihatkan beberapa barang bertema kerajaan, termasuk uang kertas $20 Kanada tahun 1935 yang menampilkan Putri Elizabeth saat masih berusia 8 tahun.
"Ini merupakan salah satu dari 10 uang kertas yang paling diinginkan di abad ke-20, jadi saya tertarik untuk melihat apakah ada antusiasme untuk uang kertas itu," katanya.
Uang kertas yang direncanakan Isaacs untuk dilelang berkisar antara $300 hingga "beberapa ribu" dolar Kanada. Pada versi Prancis, uang kertas yang langka tanpa kerusakan bisa berharga $18 ribu hingga $22 ribu Kanada atau setara dengan Rp.247 juta.
Dalam lelang online terpisah, uang kertas $20 yang keluar tahun 1935 yang menampilkan Elizabeth, ditawar dengan harga C$2.100 dengan sisa waktu 10 hari.
Ke depan, Isaacs mengharapkan lonjakan minat pada koin apa pun yang dikeluarkan untuk merayakan pemerintahan ratu. Dia juga ingin melihat koin pertama yang menampilkan Charles sebagai raja.
"Itu akan menjadi hari penting lainnya untuk mengoleksi," kata Isaacs.
Bank-bank sentral di Kanada, Australia dan Selandia Baru semuanya mengatakan uang bergambar Ratu Elizabeth II akan tetap beredar selama beberapa tahun yang akan datang. Percetakan uang di Kanada mengatakan akan terus mendistribusikan uang koin tahun 2022 sesuai kebutuhan untuk memasok pasar.
Uang koin Australia baru akan menampilkan wajah Raja Charles III, meskipun tidak dalam waktu dekat. Royal Australian Mint mengatakan secara historis, koin dengan gambar penguasa baru dirilis sekitar 12 bulan setelah penobatan.
Negara-negara Persemakmuran yang ingin menggunakan gambar wajah Raja Charles III pada koin dan uang kertas, kemungkinan harus menunggu Inggris menerbitkannya lebih dulu.
Royal Mint dan Bank sentral Inggris belum memberikan keterangan apapun. Namun para ahli mengantisipasi bahwa setelah masa berkabung berakhir perubahan desain uang, termasuk mempersiapkan dan menyetujui potret Raja Charles, bakal dimulai.
"Dugaan saya adalah proses ini akan memakan waktu minimal empat bulan dan mungkin hingga enam bulan. mereka biasanya mengeluarkan koin dan uang kertas baru sebelum penobatan atau pada waktunya untuk penobatan," kata Hutchinson. Tanggal penobatan Raja Charles III sebagai pemegang tahta Kerajaan Inggris, belum ditentukan.
REUTERS | NESA AQILA
Baca juga: Pangeran Harry Dikecam Tidak Nyanyikan Lagu Kebangsaan Saat Pemakaman Ratu Elizabeth II
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.