Mendagri Inggris Sebut Terlalu Banyak Pekerja Migran Keterampilan Rendah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Oktober 2022 12:00 WIB

Menteri Dalam Negeri Suella Braverman berjalan di luar gedung Kabinet, di London, Inggris, 7 September 2022. REUTERS/John Sibley

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan, negara itu memiliki terlalu banyak pekerja migran berketerampilan rendah dan jumlah pelajar internasional yang sangat tinggi. Dua kelompok itu dinilai sering membawa tanggungan bersama mereka.

"Apa yang kami dapatkan adalah terlalu banyak pekerja asing berketerampilan rendah yang datang ke negara ini," kata Braverman yang merupakan keturunan imigran India.

"Kami juga memiliki jumlah mahasiswa yang sangat tinggi yang datang ke negara ini dan kami memiliki jumlah tanggungan yang sangat tinggi," ujar Braverman dalam sebuah wawancara dengan The Sun pada Ahad 2 Oktober 2022 seperti dilansir Reuters.

Braverman menyatakan, pemerintah Perdana Menteri Liz Truss bertujuan untuk tetap pada janji pemilu 2019. Dia akan menurunkan migrasi bersih.

Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng mengatakan pada 23 September, bahwa pemerintah sedang meninjau kebijakan imigrasi sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan. Upaya itu menyusul keluhan dari kelompok bisnis bahwa aturan pasca-Brexit terlalu membatasi, terutama untuk pekerjaan bergaji rendah.

Advertising
Advertising

Namun Braverman menegaskan, pengurangan migrasi adalah tujuan yang dimiliki oleh semua menteri Truss. "Orang-orang itu datang ke sini, mereka belum tentu bekerja atau mereka bekerja di pekerjaan berketerampilan rendah, dan mereka tidak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya .

Sejak Januari 2021, sebagian besar pekerja harus dibayar setidaknya 25.600 pound per tahun agar pemberi pekerjaan dapat mensponsori visa. Langkah itu menyebabkan masalah bagi pemberi pekerjaan di sektor-sektor seperti pertanian, perhotelan, dan beberapa manufaktur yang memiliki upah lebih rendah.

Jumlah pekerja Uni Eropa telah turun, tetapi ini diimbangi dengan peningkatan jumlah pekerja migran non-Uni Eropa, terutama dari India. Menurut angka terbaru dari Kantor Statistik Nasional, migrasi bersih ke Inggris mencapai 239 ribu pada tahun ini hingga Juni 2021.

Baca juga:

REUTERS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya