Turki Marah dengan Ucapan Politikus Jerman Menghina Erdogan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 September 2022 20:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota Partai AK yang berkuasa selama pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 23 Desember 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Turki memperlihatkan kemarahannya atas ucapan Wakil Presiden German Bundestag Wolfgang Kubicki terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Duta Besar Jerman untuk Turki pada Selasa, 27 September 2022, dipanggil untuk menerima nota protes atas ucapan Kubicki.

Kementerian Luar Negeri Turki tidak mempublikasi pernyataan Kubicki yang mana yang mambuat Turki berang. Namun sejumlah media menyebut Kubicki menyebut Presiden Erdogan dengan sebutan tikus got. Erdogan juga disalahkan karena dianggap telah menyebabkan krisis migran di Eropa.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS / CARLO ALLEGRI]

Advertising
Advertising

Kantor berita Anadolu mewartakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic mengutuk pernyataan Kubicki karena dianggap menghina, yang disampaikan Kubicki saat berkampanye di Lower Saxony.

Menurut Bilgic, ucapan Kubicki tidak bisa diterima dan politikus itu tidak pantas dengan posisinya di parlemen.

“Dia sama sekali tidak memiliki moralitas dan tanggung jawab,” kata Bilgic, merujuk pada ucapan Kubicki.

Saat dikonfirmasi Reuters, Kubicki mengakui dia menyebut Presiden Erdogan dengan sebutan tikus got saat berpidato di sebuah kampanye. Kubicki adalah politikus yang berasal dari Partai Kebebasan Demokrat, yakni salah satu partai yang berkuasa di Jerman.

Kubicki mengatakan dia mencoba menarik perhatian warga, dengan menyoroti naiknya jumlah pengungsi ilegal yang pindah ke Jerman dari Turki, di mana hal ini diyakini Kubicki bisa memicu krisis migran.

“Gelombang pengungsi yang melewati Balkan dari Turki naik lagi, di mana ini adalah sebuah tantangan bagi Kementerian Luar Negeti Jerman dan krbijakan dalam negeri,” kata Kubicki.

Data dari Guardian, Ankara membiarkan ribuan pengungsi Suriah berkumpul di perbatasan Turki – Yunani, yang secara kolektif mencoba menyeberangi Uni Eropa.

Pengungsi yang berkelompok ini dijuluki ‘Caravan of Light’, berkaca pada pengungsi yang berkerumun 85 ribu sampai 100 ribu orang.

Sumber : RT.com

Baca juga: Minyak Rusia Diprediksi Beralih ke Asia dan Timur Tengah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

23 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

3 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

3 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya