TEMPO Interaktif, Belfast: Sempalan IRA, kelompok separatis Irlandia Utara, menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan dua tentara Inggris pada Sabtu (7/3). Pembunuhan ini sendiri menggegerkan karena selama 12 tahun ini tidak ada pembunuhan berlatar belakang pertikaian agama semacam ini.
Seorang pria, yang mengaku dari kelompok Real IRA alias pecahan IRA yang tidak setuju kesepakatan damai 1998, menelpon sebuah koran di Belfast dan menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Irlandia Utara dibekap pertikaian etnis selama 30 tahun. Kelompok Protestan ingin tetap bergabung dengan Inggris sedang Katolik--dengan unit Tentara Republik Irlandia (IRA)--ingin memisahkan diri dari Inggris dan bergabung dengan saudaranya yakni Republik Irlandia.
Tentara Inggris didatangkan untuk menjaga keamanan tapi, belakangan, dituduh IRA bahwa mereka berpihak pada kelompok Protestan.
Pertikaian dua kelompok ini yang menelan lebih dari tiga ribu jiwa itu baru berakhir setelah ditengahi Amerika Serikat. Dalam kesepakatan sepuluh tahun lalu itu, baik pihak Protestan maupun Katolik berbagi kekuasaan.
Sejak kesepakatan itu, tidak ada pembunuhan baik terhadap tentara, kelompok Protestan, maupun Katolik. Baru pada Sabtu (7/3) malam itu, ada pembunuhan lagi.
Pembunuhan dilakukan di barak tentara Inggris di Massereene. Tentara yang dibunuh itu, mestinya, dalam beberapa hari ini akan berangkat ke Afganistan. Pembunuh datang menggunakan mobil pengantaran pizza curian. Mereka menyiram barak dengan senapan otomatis dan melarikan diri.
Tembakan itu menewaskan dua tentara dan mencederai empat lainnya.
Wartawan harian Irish Sunday Tribune, Suzanne, mengatakan menerima panggilan telepon pada Minggu (8/3) dari seseorang dengan kode khusus. Ia mengatakan tidak menyesal menyerang tentara Inggris itu. "Pria yang mengaku waktil Brigade Antrim Selatan dari Real IRA menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu," kata Breen.
Baik kelompok Protestan maupun Katolik mengecam serangan ini. Martin McGuinness, dari sayap politik IRA Sinn Fein dan sekarang menjadi wakil menteri pertama, berjanji bahwa perdamaian tidak agak diganggu karena serangan ini.
"Saya dulu anggota IRA tapi sekarang perang sudah selesai," katanya pada Minggu (8/3). "Orang yang bertanggung jawab pada insiden semalam jelas mengisyaratkan mereka ingin melanjutkan atau memulai lagi peperangan. Saya akan menolak itu."
Sedang dari pihak Protestan, Menteri Pertama Peter Robinson, mengatakan bahwa para pembunuh itu tidak memiliki harapan bisa berhasil.
Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, juga berjanji: "Tidak akan ada pembunuh yang bisa menjatuhkan proses damai."
AFP/NURKHOIRI
Berita terkait
Duta Besar Kanada di Dublin Akhirnya Percaya Hantu, Ini Kisahnya
26 Agustus 2017
Duta Besar Kanada untuk Irlandia Kevin Vickers akhirnya percaya pada hantu setelah dia mendapatkan pengalaman dengan makhluk halus tersebut. Begini pengalaman serunya.
Baca SelengkapnyaHilang 33 Tahun Lalu, Pantai Ini Muncul Kembali
10 Mei 2017
Warga sebuah desa di Irlandia merayakan kembalinya pantai mereka setelah menghilang selama 33 tahun akibat badai besar.
Baca SelengkapnyaPolisi Irlandia Utara Selidiki Pabrik Coca-Cola
28 Maret 2017
Perusahaan menyatakan bahwa isu ini sama sekali tidak berdampak pada produk yang dijual ke pasar.
Baca SelengkapnyaInggris Keluar Uni Eropa, Irlandia Jadi Korban Pertama
23 Juni 2016
Bila Inggris keluar dari Uni Eropa berdasarkan referendum Kamis, 23 Juni 2016, eksportir Irlandia akan menjadi pihak pertama yang dirugikan.
Baca SelengkapnyaWow, Mentega Irlandia Ini Berusia 2.000 Tahun
17 Juni 2016
Seorang pemotong rumput di Irlandia secara mengejutkan berhasil menemukan sebongkah mentega besar dengan berat sekitar 10 kilogram.
Baca SelengkapnyaBapak Biadab Memaksa Istri Berhubungan Badan dengan Anak
23 April 2016
Ayah biadab itu diduga telah merekam
beberapa insiden ini dan menunjukkan
kepada orang lain.
Bawa Pistol 'Kentut' Minions: Ibu-Anak Digeledah, Mainan Disita
17 Agustus 2015
Petugas bandara menyadari anaknya juga punya mainan pistol 'ketut' Minions serupa. Tapi kenapa penumpang tetap digeledah dan mainan itu disita?
Baca SelengkapnyaIrlandia Sahkan Perkawinan Sesama Jenis
24 Mei 2015
Sejumlah selebriti dan pemimpin politik dilaporkan memberi ucapan selamat dalam cuitan mereka di Twitter. Salah satunya Wakil Presiden AS Joe Biden.
Baca SelengkapnyaGara-gara Tato Kadal, Pria Ini Dilarang Makan di Restoran
7 Mei 2015
Manajemen restoran menolak berkomentar.
Baca SelengkapnyaParlemen Irlandia Mengakui Negara Palestina
10 Desember 2014
Sejumlah parlemen Eropa juga mengakui.
Baca Selengkapnya