Putin Bukan Rekrut 300 Ribu Warga Rusia Terjun ke Ukraina, tapi 1 Juta

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 23 September 2022 18:50 WIB

Tentara Rusia berdiri di sebelah pusat perekrutan bergerak untuk dinas militer di bawah kontrak di Rostov-on-Don, Rusia 17 September 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov

TEMPO.CO, Jakarta - Mobilisasi militer parsial yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin ternyata bukan untuk 300.000 orang melainkan 1 juta, demikian dilaporkan Novaya Gazeta Europe, sebuah surat kabar independen Rusia.

Surat kabar itu menyoroti hilangnya paragraf ketujuh dalam dekrit yang ditandatangani oleh Putin pada Rabu, 21 September 2022.

Novaya Gazeta, seperti dikutip Newsweek, Jumat, 23 September 2022, menyatakan, bahwa laporannya didasarkan pada wawancara sumber di pemerintahan kepresidenan. Kementerian lain yang mereka hubungi juga tidak dapat melihat poin 7, yang tampaknya diklasifikasikan, meskipun mereka biasanya menerima teks lengkap dokumen resmi.

Dokumen asli yang dikeluarkan oleh Kremlin memuat poin 1 sampai 6, tetapi poin 7 benar-benar tersembunyi. Setelah poin ke-6, daftar itu tiba-tiba melompat ke-8.

Menurut surat kabar tersebut, poin 7 telah dicap "Untuk penggunaan resmi," tingkat tertinggi dari dokumen yang dikategorikan berdasarkan hukum Rusia. Sebagai aturan, dokumen tersebut tidak bersifat rahasia, melainkan hanya tanggung jawab disiplin atau administratif yang muncul.

Advertising
Advertising

Surat kabar itu tengah mengupayakan mencari seseorang yang memiliki akses ke dekrit tersebut untuk mempublikasikan dokumen di situs webnya.

Kremlin membantah klaim tersebut. Juru Bicara Kantor Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, seperti dilansir TASS, mengatakan bahwa dugaan rencana untuk merekrut hingga satu juta orang ke dalam militer Rusia adalah kebohongan.

Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022, Presiden Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk menghadapi perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat kalau dia tidak hanya menggertak dan siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.

"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami tanpa ragu akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi Rusia dan rakyat kami - ini bukan gertakan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi Rusia.

Itu akan menjadi mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Melalui pidato televisi pagi hari, Putin menyatakan tenaga tambahan diperlukan untuk memenangkan perang, yang tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga para pendukung Baratnya.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu 21 September 2022 mengumumkan Rusia tengah menargetkan 300 ribu pasukan cadangan untuk mendukung militernya di Ukraina.

Shoigu menjelaskan panggilan wajib militer akan terbatas pada mereka yang memiliki pengalaman sebagai tentara profesional. Di samping itu, pelajar dan mereka yang hanya bertugas sebagai wajib militer tidak akan dipanggil.

NEWSWEEK, TASS, REUTERS

Berita terkait

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

3 hari lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

4 hari lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya