Amerika Gelontorkan Rp 2,5 Triliun untuk Bantu Etnis Rohingya

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 23 September 2022 18:30 WIB

Warga melakukan evakuasi paksa pengungsi etnis Rohingya dari kapal di pesisir pantai Lancok, Kecamatan Syantalira Bayu, Aceh Utara, Aceh, Kamis 25 Juni 2020. Warga terpaksa melakukan evakuasi paksa 94 orang pengungsi etnis Rohingya ke darat yang terdiri dari 15 orang laki-laki, 49 orang perempuan dan 30 orang anak-anak tanpa seizin pihak terkait, karena warga menyatakan tidak tahan melihat kondisi pengungsi Rohingya yang memprihatikan di dalam kapal sekitar 1 mil dari bibir pantai dalam kondisi. terutama anak-anak dan wanita dalam kondisi lemas akibat dehidrasi dan kelaparan. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan kemanusiaan baru untuk etnis Rohingya di Myanmar senilai lebih dari US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Kamis, 22 September 2022, menyatakan bantuan itu termasuk bagi mereka yang berlindung ke luar negeri seperti di Bangladesh.

"Dengan pendanaan baru ini, total bantuan yang kami kucurkan dalam mengatasi Krisis Pengungsi Rohingya telah mencapai hampir US$1,9 miliar (Rp 28 triliun) sejak Agustus 2017 atau ketika lebih dari 740 ribu Rohingya terpaksa mengungsi ke tempat yang aman di Cox's Bazar, Bangladesh," kata Blinken seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 23 September 2022.

Bantuan tersebut datang sekitar sebulan setelah badan pengungsi PBB menyebut dana bantuan bagi pengungsi Rohingya sangat kekurangan atau minim.

Advertising
Advertising

Anak-anak pengungsi Rohingya dibawa untuk diperiksa kemungkinan tanda malnutrisi di pusat Perlawanan Terhadap Kelaparan di kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 7 Desember 2017. REUTERS/Damir Sagolj

Lebih dari satu juta etnis Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di Bangladesh selatan, yang telah menjadi area pemukiman pengungsi terbesar di dunia. Prospek mereka untuk kembali ke Myanmar sangat kecil. Sebagian besar pengungsi ditolak kewarganegaraan dan hak-hak lainnya.

Blinken merincikan, putaran baru uang bantuan kemanusiaan Amerika Serikat mencakup lebih dari US$93 juta, yang dikucurkan melalui Kementerian Luar Negeri dan lebih dari US$77 juta disalurkan melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat. Uang bantuan dari Amerika Serikat itu, sebanyak US$138 juta dialokasikan khusus untuk program-program di Bangladesh.

Blinken menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah Bangladesh dan etnis Rohingya untuk mencari solusi atas krisis tersebut. Banyak pengungsi Rohinya adalah korban genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan serta pembersihan etnis.

Sebagian besar etnis Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangga Bangladesh selama tindakan keras militer pada 2017. PBB menyebut aksi itu sudah setara genosida. Etnis Rohingya adalah kelompok minoritas di Myanmar, yang sebagian besar pemeluk Islam.

Myanmar membantah adanya genosida dengan mengatakan pihaknya melancarkan kampanye yang sah terhadap gerilyawan yang menyerang pos polisi. Myanmar menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional di Den Haag atas kekerasan tersebut.

REUTERS

Baca juga: Hampir Semua Warga Afghanistan Kekurangan Makanan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

1 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

1 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

2 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

2 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

3 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya