Inggris Disebut-sebut Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem, Palestina Shock
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 23 September 2022 15:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Yair Lapid mentweet, bahwa dia berterima kasih pada PM Inggris Liz Truss karena mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Kedutaan Inggris di Israel terletak di Tel Aviv di mana sebagian besar negara lain memiliki kedutaan mereka.
Kedua pemimpin bertemu di Majelis Umum PBB di New York, Kamis, 22 September 2022.
Pernyataan Lapid itu coba diluruskan Inggris yang menyatakan, Truss hanya mengatakan kepada PM Israel bahwa dia sedang meninjau lokasi kedutaan Inggris di Tel Aviv.
"Perdana Menteri (Truss) memberi tahu Perdana Menteri Lapid tentang ulasannya terhadap lokasi Kedutaan Besar Inggris di Israel saat ini," kata juru bicara kantor Downing Street dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kabar Inggris berencana memindahkan kedutaan ke Yerusalem, yang oleh Palestina akan dijadikan ibukota negara, membuat Palestina terkejut.
Husam Zomlot, kepala misi Palestina di London, mengatakan kepada Times Radio bahwa dia terkejut dengan tinjauan Truss, dan mengatakan setiap langkah untuk merelokasi kedutaan Inggris akan "menghancurkan" hubungan pemerintah Inggris dan Palestina.
Amerika Serikat membuka kedutaan di Yerusalem pada tahun 2018 di masa Presiden Donald Trump, melanggar kebijakan AS selama beberapa dekade dengan mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.
Langkah itu disambut oleh Israel dan dikritik oleh dunia Arab dan sekutu Barat.
Pada saat itu, Inggris di bawah mantan Perdana Menteri Theresa May tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaannya dan tidak setuju dengan langkah AS.
Pemerintah Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota negara yang tak terpisahkan, meskipun hal itu tidak diakui secara internasional. Palestina mengatakan Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.
Reuters