Pemakaman Besar-besaran Ratu Elizabeth Inggris Diperkirakan Tembus Rp 150 M

Reporter

Selasa, 20 September 2022 10:03 WIB

Peti mati Ratu Elizabeth dibawa dalam prosesi dari Westminster Abbey setelah upacara pemakaman pada hari pemakaman kenegaraan dan penguburan Ratu Elizabeth Inggris, di London, Inggris, 19 September 2022 REUTERS/John Sibley

TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaman Ratu Elizabeth II telah berlangsung kemarin, Senin, 19 September 2022. Pemakaman secara kenegaraan penguasa Kerajaan Inggris itu dihadiri oleh para kepala negara dan bangsawan.

Belum ada pernyataan resmi dari Kerajaan maupun pemerintah Inggris ihwal biaya pemakaman Ratu Elizabeth II yang dikeluarkan untuk mendanai pemakaman tersebut. Namun dilansir dari NZHerald, diperkirakan biaya pemakaman menelan dana hingga US$ 10 juta atau sekitar Rp 150 miliar.

Sementara menurut US Magazine, biaya pemakaman Ratu Elizabeth II diperkirakan sekitar US$ 7,5 juta. "Ini adalah operasi kepolisian terbesar yang pernah dilakukan kepolisian Inggris," kata Simon Morgan pada Kamis, 15 September 2022. Dia mencatat bahwa biayanya kemungkinan lebih besar dari harga keamanan untuk Olimpiade 2012 yang diadakan di London.

Pemakaman negara akan didanai oleh publik. Pemakaman kenegaraan terakhir di Inggris adalah untuk Winston Churchill pada 1965, yang menjadi perdana menteri ketika mendiang Ratu Elizabeth II naik takhta pada 1952.

Biaya pemakaman Ratu Elizabeth II jauh lebih besar dibandingkan suaminya, Pangeran Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh pada tahun lalu. Sebabnnya Inggris sedang dilanda pandemi corona sehingga tak memungkinkan digelarnya prosesi pemakaman secara besar-besaran. Pemakaman pribadi Pangeran Phillip hanya dihadiri oleh 30 pelayat.

Advertising
Advertising

Pada 1997, pemakaman Putri Diana diperkirakan menelan biaya US$ 9,6 juta. Dia tidak dibaringkan di negara bagian namun di Istana St James. Diperkirakan 2,5 miliar orang menonton pemakaman Putri Diana di televisi di seluruh dunia.

Pemakaman Ratu Elizabeth II yang menelan biaya Rp 150 miliar itu bukan yang termewah sepanjang sejarah. Rekor pemakaman termewah dipegang oleh Alexander Agung, yang memiliki peti mati emas dan kereta emas.

Para royalis mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II layak mendapatkan pemakaman akbar setelah melayani Inggris selama 70 tahun. Sedangkan para anti-royalis merasa ngeri mengingat begitu banyak orang Inggris yang berjuang dengan naiknya biaya hidup.

Orang Inggris di kedua belah pihak menunjukkan uang yang dihasilkan negara melalui pariwisata yang terkait dengan bangsawan. "Dia pantas mendapatkannya. Mungkin tidak untuk raja masa depan mana pun. Tidak ada apa-apanya untuk anggaran," kata Susan Dinger, 63 tahun.

Caroline Krauza, 58, setuju, dengan mengatakan: "Saya tahu kita semua berjuang saat ini tetapi dia adalah Ratu kita, jadi uang dihabiskan dengan baik."

Pasangan Louis Burn dan Charlie Jones, keduanya berusia 24 tahun, memiliki pendapat yang berbeda. Jones menggambarkan pengeluaran besar untuk pemakaman Ratu adalah hal konyol. Namun dia tidak bisa mengeluh karena mendapat hari libur kerja saat upacara pemakaman.

Baca: Camilla Pakai Bros Ratu Victoria di Pemakaman Ratu Elizabeth II

US MAGAZINE | NZ Herald

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

4 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya