Biden Menyatakan Siap Bela Taiwan jika Diserang, China Meradang

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 19 September 2022 18:30 WIB

Militer Taiwan memuat Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah AIM-120 Canggih buatan AS pada misi kesiapan tempur di pangkalan udara di Hualien, Taiwan, 17 Agustus 2022. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri China menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenai kesiapannya membela Taiwan jika diserang China.

Beijing memberikan peringatan keras mengenai kebijakan "Satu-China" soal Taiwan kepada Amerika Serikat.

Juru Bicara Kemenlu China Mao Ning menyatakan, pihaknya berhak untuk mengambil semua tindakan menanggapi kegiatan yang memecah belah bangsa.

"Kami siap melakukan yang terbaik untuk memperjuangkan reunifikasi damai. Pada saat yang sama, kami tidak akan mentolerir setiap kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan diri," kata Mao saat konferensi pers reguler dikutip Reuters, Senin, 19 September 2022.

Kemlu China mendesak AS untuk menangani masalah terkait Taiwan dengan hati-hati dan benar serta tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan Taiwan. Mao memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak secara serius merusak hubungan Tiongkok-AS dan perdamaian di Selat Taiwan.

Advertising
Advertising

"Hanya ada satu China di dunia, Taiwan adalah bagian dari China, dan pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintah China yang sah," kata Mao.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan jaminan bahwa pasukannya akan membela Taiwan jika terjadi invasi China. Pernyataan ini merupakan yang paling eksplisit dari pejabat top AS mengenai masalah China-Taiwan.

"Ya (kami akan membela), jika memang benar ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," jawab Biden saat ditanya dalam wawancara CBS '60 Minutes', Senin, 19 September 2022.

Biden menyebutkan, pasukan AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi China. Tidak seperti yang terjadi di Ukraina sekarang. Walaupun Washington mengirim bantuan persenjataan ke Kyiv, mereka tidak pernah mengirim pasukan.

Pernyataan Presiden Biden itu mengindikasikan ada ambiguitas strategis mengenai tanggapan militer Washington untuk melindungi Taiwan. AS seakan dalam tegangan apakah mempertahankan pulau yang memiliki sistem demokratis itu atau tunduk pada kebijakan "Satu-China".

Biden sendiri menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen pada kebijakan "Satu-China". Itu artinya, Washington secara resmi mengakui Pemerintahan Beijing bukan Taipei.

"Kami tidak bergerak, kami tidak mendorong mereka untuk mandiri. Itu keputusan mereka," kata Biden.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping memperingatkan pihak asing agar tidak ikut campur mengenai masalah Taiwan. Pernyataan Pemimpin Komunis China itu muncul dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 15 September 2022, di tengah hubungan kedua negara yang memanas dengan Barat.

"China sangat menentang kekuatan separatis yang membela 'kemerdekaan Taiwan', serta menolak campur tangan asing. Tidak ada negara yang berhak bertindak sebagai hakim dalam masalah Taiwan," kata Xi Jinping, dikutip dari TASS, Jumat, 16 September 2022.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengucapkan terima kasih kepada Biden karena menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat. Taiwan akan terus memperkuat kemampuan pertahanan diri dan memperdalam kemitraan keamanan yang erat dengan Washington.

Ketegangan hubungan Washington dan Beijing meningkat usai kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan bulan lalu.

REUTERS

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

2 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya