Tanah Longsor di Nepal Menewaskan 22 Orang

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 September 2022 07:00 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamat di Nepal berupaya mengeluarkan sejumlah mayat dari reruntuhan rumah mereka yang terkubur tanah longsor. Upaya penyelamatan ini dilakukan di tengah hujan lebat.

Otoritas Nepal pada Minggu, 18 September 2022, mengumumkan musibah tanah longsor ini telah menewaskan 22 orang dan 10 orang luka-luka. Titik bencana terjadi di distrik Achham atau sekitar 450 kilometer dari arah barat Ibu Kota Kathmandu.

Banjir bandang dan tanah longsor sering terjadi di wilayah pegunungan Himalaya, khususnya selama musim hujan monsoon, yang terjadi antara Juni dan September 2022.

Advertising
Advertising

Menurut data resmi, setidaknya 70 orang tewas dan 13 orang hilang di penjuru Nepal karena disapu banjir dan tanah longsor pada tahun ini.

Sejumlah relawan, aparat kepolisian dan tim penyelamat dari militer Nepal berupaya mencari orang hilang dalam musibah di Achham pada Minggu, 18 September 2022. Distrik yang bersebelahan dengan Achham, Kailali, ditemukan satu mayat nelayan, yang telah tersapu di sungai Geta yang menguap.

Yagya Raj Joshi, otoritas dari Kailali, mengatakan sekitar 1.500 orang kehilangan tempat tinggal karena banjir telah gedung-gedung publik yang dijadikan tempat bernaung.

Media setempat menayangkan sejumlah gambar petak-petak pertanian yang terendam oleh banjir, jembatan gantung yang hancur dan warga desa yang melintasi air setinggi dada mereka.

Sebelum Nepal, Pakistan lebih dulu disapu banjir bandang. Pakistan dan Nepal adalah dua negara yang sama-sama berada di Asia Selatan.

Banjir bandang di Pakistan telah menewaskan hampir 1.500 orang per data 15 September 2022. Pihak berwenang berupaya meningkatkan bantuan bagi jutaan orang yang terkena dampak bencana.

Banjir bandang di Pakistan baru-baru ini hampir menenggelamkan sebagian wilayah di negara tersebut. Fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bencana tersebut ditengarai terjadi akibat rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara.

Pemerintah dan PBB menyalahkan perubahan iklim atas banjir bandang yang terjadi setelah suhu musim panas yang memecahkan rekor di Pakistan. Bencana itu telah mendorong ribuan orang dari rumah mereka untuk tinggal di tenda atau di sepanjang jalan raya di tempat terbuka

Sumber: Reuters

Baca juga: Hujan Sebabkan Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Kabupaten Bogor Terdampak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

8 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

8 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

12 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya