Wanita Iran Tewas setelah Ditangkap Langgar Aturan Jilbab, Demo Pecah

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 18 September 2022 08:32 WIB

Wanita Iran menunggu dalam antrean di luar tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Iran di Teheran, dalam file foto 12 Juni 2009 ini. REUTERS/Ahmed Jadallah/Files

TEMPO.CO, Jakarta - Protes pecah di Iran barat pada Sabtu, 18 September 2022, di pemakaman seorang wanita muda yang meninggal setelah ditahan oleh polisi moral karena melanggar aturan berjilbab.

Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah setelah berkumpul di Saqez, kampung halaman Mahsa Amini, korban yang meninggal diduga karena siksaan polisi. Mereka datang dari kota-kota terdekat di provinsi Kurdistan Iran untuk berkabung atas kematian wanita berusia 22 tahun di sebuah rumah sakit di ibukota Teheran pada Jumat.

"Matilah diktator" - referensi untuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, demkian teriakan pengunjuk rasa, sementara beberapa wanita melepas jilbab mereka sebagai protes.

Polisi menembakkan gas air mata dan seorang pria cedera di kepala disebabkan oleh tembakan.

Protes menyebar ke ibu kota provinsi, Sanandaj dan berlanjut hingga larut malam. Video media sosial menunjukkan orang banyak meneriakkan "Saqez tidak sendirian, dukungan dari Sanandaj".

Advertising
Advertising

Para pengunjuk rasa terlihat menghadapi polisi anti huru hara di tengah suara tembakan sporadis. Video lainnya menunjukkan pemuda membakar ban dan melemparkan batu ke polisi anti-huru-hara yang melepas gas air mata.

Dalam beberapa bulan terakhir, aktivis hak asasi mendesak perempuan untuk membuka cadar mereka di depan umum, sebuah isyarat yang akan berisiko ditangkap karena melanggar aturan berpakaian Islami ketika penguasa garis keras negara itu menindak "perilaku tidak bermoral".

Video yang diposting di media sosial menunjukkan kasus-kasus yang tampaknya merupakan tindakan berat oleh unit polisi moral terhadap wanita yang telah melepas jilbab atau cadar mereka.

Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan atas kematian Amini, tetapi seorang pemeriksa medis mengatakan pada hari Sabtu hasil tes forensik mungkin memakan waktu tiga minggu. Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli mengatakan kepada TV pemerintah bahwa tidak ada laporan bahwa dia dipukuli.

Polisi mengatakan Amini jatuh sakit ketika dia menunggu dengan wanita lain yang ditahan di kantor polisi moral. Polisi juga membantah tuduhan di media sosial bahwa dia kemungkinan dipukuli.

Polisi merilis rekaman televisi sirkuit tertutup yang tampaknya mendukung versi mereka.

Polisi sebelumnya mengatakan Amini mengalami serangan jantung setelah dibawa ke stasiun untuk "dididik". Kerabatnya membantah bahwa dia menderita penyakit jantung.

Tokoh olahraga dan seni terkemuka memposting komentar media sosial kritis tentang kematian Amini dan protes diadakan di Teheran pada hari Jumat di tengah kehadiran banyak polisi.

Seperti selama protes masa lalu, pihak berwenang tampaknya telah membatasi akses internet seluler di Saqez dan daerah sekitarnya, kata posting media sosial.

Observatorium pemblokiran internet NetBlocks melaporkan "pemadaman internet yang signifikan" di Teheran pada hari Jumat, menghubungkannya dengan protes.

Di bawah syariah Iran yang diberlakukan setelah revolusi 1979, wanita diwajibkan untuk menutupi rambut mereka dan mengenakan pakaian panjang yang longgar untuk menyamarkan sosok mereka. Pelanggar menghadapi teguran publik, denda atau penangkapan.

Puluhan tahun setelah revolusi, penguasa masih berjuang untuk menegakkan hukum, dengan banyak wanita dari segala usia dan latar belakang mengenakan pakaian ketat, mantel panjang dan syal berwarna cerah sebagai jilbab sehingga rambut masih terlihat.

Reuters

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

9 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya