Pimpinan Iran Ayatollah Ali Khamenei Dilaporkan Sakit Parah
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 18 September 2022 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan mengalami sakit parah setelah menjalani operasi pekan lalu. Dilansir dari Times of Israel, Khamenei dioperasi karena mengalami gangguan pada usus yang menyebabkannya terlalu lemah untuk duduk.
Kesehatan Ayatollah Ali Khamenei memburuk awal pekan lalu ketika dia mulai mengalami sakit perut yang parah, kata laporan itu, mengutip empat orang yang mengetahui masalah tersebut. Pemimpin tertinggi itu menjalani operasi di klinik darurat yang didirikan di rumahnya. Kantornya harus membatalkan semua aktivitas publik Khamenei pada akhir pekan ini.
Kondisi pria berusia 83 tahun itu dianggap kritis namun beberapa hari belakangan terlihat membaik. Kendati demikian, dokter masih memantau dengan ketat. Pemerintah Iran jarang mengomentari kesehatan pemimpin tertingginya. Belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, mengatakan pada hari Jumat, 16 September 2022 bahwa Khamenei akan menghadiri upacara keagamaan dengan mahasiswa. Namun ia diperkirakan tak bisa hadir karena kondisinya.
Ayatollah Ali Khamenei baru-baru ini melakukan perjalanan ke Mashhad untuk melakukan ritual keagamaan di salah satu tempat suci di kota suci Iran. Pada perjalanan tersebut dia mengatakan kepada orang kepercayaannya bahwa mengingat usianya, ini mungkin perjalanan terakhirnya.
Tetapi mengingat kondisi Ayatollah Ali Khamenei mulai membaik, Presiden Iran Ibrahim Raisi melakukan perjalanan ke Uzbekistan pada hari Jumat. Seorang analis perjalanan mengatakan bahwa dia tidak akan melakukannya jika dia mengira kematian Khamenei sudah dekat. Raisi juga dijadwalkan melakukan perjalanan ke New York minggu depan untuk berpidato di Majelis Umum PBB pada Rabu.
Pertanyaan tentang kesehatan Ayatollah Ali Khamenei telah menjadi berita utama beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan terdapat klaim palsu tentang kematian pemimpin tertinggi tersebut, yang telah memerintah Iran sejak 1989.
Baca: Perang Rusia di Ukraina: Drone Iran Hadapi Roket Amerika dan Rudal NATO
TIMES OF ISRAEL | NESA AQILA | DRC