Koleksi Tiara Ratu Elizabeth II: Siapakah yang Akan Menjadi Pemilik Selanjutnya?
Reporter
magang_merdeka
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 16 September 2022 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Elizabeth II beberapa tertangkap kamera pernah menggunakan tiara. Koleksi tiara Ratu Elizabeth II bernilai sejarah tinggi.
Pada setiap jamuan kenegaraan atau resepsi diplomatik, kunjungan ke luar negeri, maupun pertunjukan gala, Elizabeth II dapat langsung terlihat di tengah orang banyak dengan bantuan hiasan kepalanya yang berkilauan.
Selama 70 tahun masa pemerintahannya, mendiang Ratu beberapa kali kedapatan mengenakan tiara favoritnya berulang kali, mulai dari tiara Girls of Great Britain dan Ireland yang diwarisi dari neneknya hingga lingkaran berlian dan ruby yang dirancang untuk Ratu Victoria oleh Pangeran Albert.
Menurut sebuah laporan, Ratu Elizabeth II tercatat sebagai pemilik koleksi perhiasan pribadi terbanyak di dunia. Sekarang, muncul pertanyaan apa yang terjadi pada perhiasan Ratu, yang paling ikonik setelah kematiannya pada usia 96 tahun pada 8 September.
Ratu Elizabeth II mengumpulkan banyak koleksi tiara sepanjang hidupnya, baik sebagai properti mahkota ketika dia menjadi ratu pada tahun 1952 atau mewarisi koleksi itu dari neneknya Ratu Mary dan ibunya.Selain barang-barang bersejarah yang diwarisinya, Sang Ratu juga menambah koleksinya sendiri dengan membuat tiara baru.
Setidaknya ada tiga tiara yang dibeli atau dipesan khusus oleh Ratu Elizabeth II, seperti tiara motif bunga rubi dan berlian, tiara motif aquamarine dan berlian, yang dibuat dengan menggunakan batu pemberian dari pemerintah Brasil. Adapula tiara safir dan berlian yang dibuat dari kalung bersejarah yang dibeli dari harta seorang putri Eropa.
Nasib perhiasan Ratu Elizabeth II
Setelah kematian Ratu Elizabeth II, semua properti yang terkait dengan Kerajan Inggris, maka diwariskan ke putra sulungnya, Raja Charles III.
Ada perbedaan penting antara milik pribadi Ratu dan milik Kerajaan Inggris. Perhiasan milik pribadi Ratu Elizabeth akan diberikan pada orang yang telah tertulis sesuai wasiatnya. Namun, perhiasan dari pemimpin Kerajaan Inggris sebelumnya, kemungkinan besar diwariskan sebagian besar koleksinya ke pemimpin monarki selanjutnya untuk dikenakan oleh ratu masa depan.
Formalitas dalam mengoleksi perhiasan yang ditujukan untuk digunakan oleh ratu dan permaisuri dilakukan oleh Ratu Victoria yang mana setelah penerusnya, mewarisi sejumlah barang bersejarah yang dapat dijual atau diberikan.
Lantaran sistem yang telah diatur oleh Ratu Victoria dalam menjaga harta kekaisaran, maka perhiasan yang disimpan tidak akan hilang, dijual, ataupun rusak. Akibatnya, seorang ratu Inggris memiliki banyak koleksi perhiasan dalam sejarah yang pernah mereka miliki.
Setiap pemimpin monarki atau permaisuri di Kerajaan Inggris akan menambah koleksi mahkota, termasuk Ratu Mary, nenek Elizabeth II, yang memiliki banyak mahkota yang dibuat untuknya, termasuk tiara simpul kekasih yang kemudian dikenakan oleh Putri Diana dan Kate Middleton.
Perhiasan Ratu Elizabeth II yang ada saat ini, termasuk koleksi mahkotanya, kemungkinan akan diserahkan Pangeran Charles III kepada istrinya, Ratu Camilla.
Untuk setiap bagian yang tidak dipilih Elizabeth II, ada kemungkinan beliau telah mewariskannya kepada anggota keluarga. Namun, ini tidak mungkin karena struktur pajak warisan di Inggris. Siapa pun yang mewarisi perhiasan bernilai tinggi mungkin perlu menjualnya untuk membayar pajak 40 persen yang dikenakan pada apa pun, sekitar £ 340 ribu atau setara dengan Rp.5 miliar.
Menurut kebiasaan dan berdasarkan memorandum 1993 tentang perpajakan kerajaan, seorang pemimpin monarki tidak diharuskan membayar pajak warisan sehingga kemungkinan besar perhiasan pribadi yang berharga milik Ratu diserahkan kepada Raja Charles III.
Selain bisa dikenakan oleh Camilla, Raja Charles III juga dapat memberikan perhiasan peninggalan ibunya untuk dipinjamkan kepada anggota keluarganya yang lain untuk keperluan acara formal seperti pernikahan, jamuan makan kenegaraan, kunjungan kenegaraan, dan penobatan sebagai penerus Kerajaan Inggris di masa depan. Ada juga kemungkinan bahwa sejumlah perhiasan hasil mahakarya paling terkenal akan dipajang di kediaman kerajaan dari waktu ke waktu untuk dipamerkan.
NEWSWEEK | NESA AQILA
Baca juga: Raja Charles Naik Takhta, 100 Stafnya Terancam PHK
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini