Hong Kong Menyulap Pusat Isolasi Covid-19 jadi Fasilitas Karantina Cacar Monyet

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 13 September 2022 18:18 WIB

Sai Kung Outdoor Recreation Center. FOTO/nglish.alarabiya.net/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta -Hong Kong mengubah bekas pusat isolasi Covid-19 menjadi fasilitas karantina cacar monyet. Kebijakan itu diambil pemerintah Hong Kong walau wilayah itu hanya menemukan satu kasus baru virus cacar monyet.

Pejabat kesehatan Hong Kong, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa 13 September 2022, menyatakan fasilitas yang diberi nama 'Pusat Rekreasi Luar Ruang Sai Kung' itu dapat menyediakan sekitar 100 tempat tidur. Tempat tersebut merupakan kamp liburan sebelum digunakan kembali selama pandemi COVID-19.

Pusat rekreasi akan ditutup mulai Selasa, 13 September 2022, hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk tujuan anti-epidemi. Departemen Layanan Kenyamanan dan Budaya mengkonfirmasi ini dalam pernyataan terpisah Senin, tanpa merinci alasan penutupan.

Hong Kong telah melonggarkan pembatasan perjalanan Covid-19, memperpendek persyaratan karantina untuk kedatangan internasional, serta mengizinkan pasien untuk mengisolasi di rumah.

Akibatnya, rumah sakit darurat dan fasilitas yang sebelumnya digunakan untuk menampung kasus-kasus positif selama puncak wabah yang didorong oleh omicron menjadi kurang dimanfaatkan atau kosong.

Advertising
Advertising

Walau jumlah kasus relatif sedikit, Hong Kong tetap menjadi salah satu dari sedikit tempat yang mempertahankan pembatasan perjalanan agar selaras dengan kebijakan Nol COVID-19 China.

Keadaan ini membuat Hong Kong, yang punya status sebagai pusat keuangan global, semakin terputus dari bagian dunia lainnya yang mulai terbuka.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengakui pemerintah sedang melakukan pembicaraan internal tentang pengurangan lebih lanjut karantina hotel sebelum beberapa acara besar direncanakan untuk meningkatkan citra kota, termasuk pertemuan puncak perbankan pada November mendatang.

Namun, tingkat infeksi kota yang meningkat dan kedatangan virus cacar monyet dapat menghalangi para pejabat untuk melonggarkan pembatasan lebih lanjut. Pekan lalu, kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 10.000. Tercatat pada Senin, 12 September 2022, kasus masih tinggi di angka 8.000.

Hong Kong menemukan kasus cacar monyet pertamanya minggu lalu pada seorang pria berusia 30 tahun. Ia melaporkan gejala saat berada di karantina hotel setelah terbang ke kota itu.

Pasien baru-baru ini mengunjungi negara-negara termasuk Kanada, AS dan Filipina. Tidak ada kontak dekat di Hong Kong yang teridentifikasi.

Pejabat kesehatan percaya risiko sangat rendah bagi siapa pun di Hong Kong untuk tertular cacar monyet karena paparan yang terlalu lama diperlukan untuk menularkan virus.

Baca juga: Karantina Mandiri di Hong Kong bagi Pelancong Diperpendek

AL ARABIYA

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

4 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

12 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya