Putin Tuduh Ekspor Biji-bijian Ukraina ke Negara Kaya, Inggris Langsung Bereaksi

Minggu, 11 September 2022 16:00 WIB

Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa gandum Ukraina, terlihat di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul dengan Turki dan PBB pada 22 Juli 2022 untuk membuka jalan bagi Ukraina untuk mengekspor sekitar 22 juta ton biji-bijian dan produk pertanian lainnya. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris membantah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai ekspor biji-bijian Ukraina yang disebut hanya sedikit sampai ke negara-negara miskin. Kementerian Pertahanan Inggris pada Minggu, 11 September 2022, menyebut klaim Putin itu keliru.

Putin pada Rabu, 7 September 2022, mengatakan, hanya dua dari 87 kapal yang membawa 60.000 ton produk pertanian itu pergi ke negara-negara miskin. Adapun kesepakatan untuk mengizinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, mulai berlaku bulan lalu.

Kementerian Pertahanan Inggris, mengutip angka-angka PBB, menyatakan melalui Twitter bahwa sekitar 30 persen biji-bijian yang diekspor berdasarkan kesepakatan itu telah dipasok ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah dan Asia.

Inggris menambahkan, Rusia sedang mengejar strategi misinformasi yang disengaja karena berusaha untuk menangkis kesalahan atas masalah kerawanan pangan. Moskow juga dinilai telah mendiskreditkan Ukraina dan sedang berupaya meminimalkan penentangan terhadap invasinya.

Berbicara di sebuah forum ekonomi di kota Vladivostok di Timur Jauh Rusia, Putin menyebut ekspor gandum Ukraina tidak akan pergi ke negara-negara termiskin di dunia seperti yang dimaksudkan semula.

Advertising
Advertising

"Apa yang kami lihat adalah penipuan yang berani. Penipuan oleh komunitas internasional terhadap mitra kami di Afrika, dan negara-negara lain yang sangat membutuhkan makanan. Itu semua (ekspor pangan Ukraina) penipuan," kata Putin.

Pemimpin Rusia itu menuding ekspor biji-bijian itu tidak sampai ke Afrika atau negara-negara susah, melainkan ke Uni Eropa. Sambil memperingatkan krisis pangan global, Putin lebih lanjut mengaku akan menghubungi Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas amandemen kesepakatan untuk membatasi negara mana yang dapat menerima pengiriman.

"Jelas bahwa dengan pendekatan ini, skala masalah pangan di dunia hanya akan meningkat, yang dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Putin.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mendukung pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa biji-bijian dari Ukraina di bawah kesepakatan yang didukung PBB, lebih banyak dikirim ke negara-negara kaya daripada masyarakat miskin.

Baca: Inggris Alami Inflasi Tertinggi dalam 40 Tahun

TWITTER | REUTERS

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

5 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya