TEMPO Interaktif, Jerusalem:Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillar Clinton meminta Israel untuk membuka perbatasan Jalur Gaza yang akan memudahkan bantuan kemanusiaan memasuki Palesina.
Clinton, yang bertemu dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert melancarkan keinginannya ketika berbicara dengan Menteri Pertahanan, Ehud Barak. Koran tertua Israel, Haaretz mengatakan, Barak menyatakan kepada Clinton bahwa sekitar 127 ribu ton makanan dan obat-obatan dan jutaan galon bensin untuk pom bensin di Gaza telah dikirimkan ke wilayah yang dikuasai Hamas sejak negaranya melancarkan tiga pekan agresi militer.
Dalam pertemuan itu Olmert memuji Clinton yang dianggapnya telah akrab dengan Israel dan negara-negara di Timur Tengah. Olmert juga menegaskan negaranya menolak pengembangan senjata nuklir yang kini dilakukan Iran.
Dalam lawatannya Hillary juga bertemu dengan bakal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Kami perlu berpikir kreatif untuk ke depan dan menciptakan realitas yang berbeda. Keduanya terkait soal keamanan dan politik yang merupakan tujuan utama kedua belah pihak (Israel-Amerika Serikat),” kata Netanyahu.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.