Kekurangan Pekerja, Australia Naikkan Upah Maksimum Buruh Migran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 4 September 2022 18:10 WIB

Seorang pria menggunakan ponselnya untuk merekam lowongan pekerjaan di papan pengumuman di hostel backpacker di Sydney, Australia, 9 Mei 2016. REUTERS/Steven Saphore

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia mendukung pencabutan ambang batas pendapatan untuk beberapa pekerja migran sementara karena negara ini sedang kekurangan tenaga kerja, kata Menteri Keterampilan dan Pelatihan Brendan O'Connor.

Masalah migrasi terampil menjadi fokus pada pertemuan puncak pekerjaan pemerintah minggu ini di mana Perdana Menteri Anthony Albanese mendesak kompromi antara pengusaha dan serikat pekerja untuk mengatasi tantangan ekonomi utama negara itu.

Pemerintah mengumumkan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan menaikkan jumlah migran permanen menjadi 195.000 pada tahun ini, naik sebesar 35.000, untuk membantu bisnis yang kekurangan staf dan mengurangi ketergantungan pada pekerja jangka pendek.

Kekurangan staf telah diperburuk baru-baru ini oleh lamanya waktu pemrosesan visa di Australia, yang menyebabkan sekitar satu juta calon pekerja terjebak dalam ketidakpastian.

Berbicara di televisi ABC, O'Connor mengatakan pemerintah akan memeriksa peningkatan Ambang Pendapatan Migrasi Terampil Sementara, yang telah berada di 53.900 dolar setahun (Rp546 juta) sejak 2013.

"Saya pikir harus ada tindakan itu," katanya, tanpa mengomentari apakah batas tersebut harus dinaikkan menjadi A$65.000 (Rp660 juta) sejalan dengan kebijakan Partai Buruh kiri-tengah sebelum mengambil alih pemerintahan setelah pemilihan umum Mei.

"Ini adalah masalah yang kompleks dan kami perlu mencari tahu bagaimana kami menangani setiap sektor," kata O'Connor.

Advertising
Advertising

Kekurangan staf, baik di industri berketerampilan tinggi dan bergaji lebih rendah seperti perawatan lansia, agak sulit setelah pandemi Covid-19 menutup perbatasan Australia selama hampir dua tahun, dan banyak pekerja liburan dan pelajar asing pergi.

Tingkat pengangguran Australia sekarang berada di dekat level terendah 50 tahun di 3,4% dan kekurangan tenaga kerja telah berkontribusi pada lonjakan inflasi yang telah mengurangi upah riil.

Juga pada hari Minggu, O'Connor menolak klaim bahwa langkah tawar-menawar industri akan menyebabkan lebih banyak pemogokan di Australia.

Buruh sebelumnya mendukung proposal serikat pekerja untuk mempertimbangkan perundingan, yang memungkinkan pekerja lintas sektor bersatu untuk mendorong upah dan kondisi lebih baik.

Australia bersaing dengan ekonomi maju lainnya, seperti Jerman dan Kanada, untuk menarik lebih banyak imigran berketerampilan tinggi, karena populasi yang menua meningkatkan permintaan.

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya