Vietnam Setelah 53 Tahun Ho Chi Minh Berpulang, Ini Kisah Paman Ho

Jumat, 2 September 2022 18:17 WIB

Sejumlah wanita Vietnam dengan memakai pakaian tradisional `Ao Dai` membawa foto pemimpin revolusi Vietnam Ho Chi Minh saat ikuti parade berbaris-baris dalam merayakan 70 tahun Kemerdekaan Vietnam di Hanoi, Vietnam, 2 September 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ho Chi Minh adalah seorang revolusioner yang memimpin pasukan komunis Vietnam Utara selama Perang Vietnam yang lahir di Nguyen Sinh Cung pada 19 Mei 1890 dan meninggal pada 2 September 1969.

Semasa hidupnya Ho Chi Minh juga menjabat sebagai perdana menteri dan presiden Republik Demokratik Vietnam. Dengan perjuangannya yang panjang, ia hingga kini masih dikagumi di Vietnam. Bahkan kota terbesar di Vietnam yang terletak dekat Sungai Mekong diubah namanya menjadi Kota Ho Chi Minh untuk menghormatinya.

Dilansir dari thoughtco.com, Ho Chi Minh lahir di Desa Hoang Tru, Vietnam pada 19 Mei 1890 dengan nama lahir Nguyen Sinh Cung. Ia diketahui menggunakan lebih dari 50 nama berbeda sepanjang hidupnya, termasuk Ho Chi Minh atau "Pembawa Cahaya".

Kisah Paman Ho, Pahlawan Nasional Vietnam

Saat Ho Chi Minh kecil ayahnya yang Nguyen Sinh Sac bersiap untuk mengikuti ujian pegawai negeri konfusianisme untuk menjadi pejabat pemerintah setempat. Sedangkan ibunya, Loan membesarkan kedua putra dan putrinya dan bertani tanaman padi. Di waktu luangnya, Loan menghibur anak-anak dengan sastra tradisional Vietnam dan cerita rakyat.

Ho Chi Minh mengikuti Akademi Nasional di Hue, namun dikeluarkan karena memprotes kaisar boneka Bao Dai dan pejabat Prancis yang mengendalikannya. Ho meninggalkan Vietnam dengan kapal uap Prancis dan melakukan perjalanan ke beberapa daerah seperti Boston, New York, London dan akhirnya menetap di Paris, Prancis. Di sana ia bergabung dengan Partai Komunis dan menemukan tulisan-tulisan Vladimir Lenin.

Advertising
Advertising

Dikutip dari biography.com, pada 1923 Ho diundang ke Moskow untuk menghadiri Komintern, sebuah organisasi yang diciptakan oleh Lenin untuk mempromosikan revolusi di seluruh dunia. Dia dilatih sebagai agen Soviet, tetapi sering dikritik karena menjadi nasionalis pertama dan komunis kedua. Dia kemudian dikirim ke Cina untuk membantu mendirikan Partai Komunis Indochina dengan orang Vietnam buangan lainnya.

Selama masa Perang Dunia II, Jerman telah mengambil alih Prancis dan negara-negara Eropa lainnya, meninggalkan Indocina. Jepang masuk untuk mengisi kekosongan yang menduduki sebagian besar Indocina. Ho Chi Minh menyelinap melintasi perbatasan dari Cina untuk menuntut rakyat menuju kemerdekaan.

Ho Chi Minh mencari dukungan dan membentuk aliansi dengan diplomat Amerika dan perwira intelijen yang juga mencari aliansi untuk mengalahkan Jepang. Bersama-sama, mereka bekerja untuk mengatasi kelaparan yang telah membunuh jutaan orang Vietnam pada tahun 1943 hingga 1944.

Agen dari OSS atau pendahulu CIA memasok pasukan Ho yang tidak berpengalaman dengan senjata dan beberapa pelatihan untuk menyerang gudang makanan Jepang untuk memberi makan orang-orang Vietnam yang kelaparan.

Pada 8 Agustus 1945, sebuah bom atom mengakhiri upaya Jepang untuk mendominasi Asia Timur. Karena itu Ho Chi-Minh bergerak cepat sebelum Prancis berkumpul kembali dan mengambil kembali kawasan mereka. Pada tanggal 2 September 1945, ia berdiri di depan orang banyak di alun-alun Ba Dinh di Hanoi dan menyuarakan tentang kehidupan, kebebasan, dan kebahagiaan yang membakar semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan.

Pada 1967 kesehatan Ho Chi-Minh menurun. Saat itu perjuangan politiknya dengan Barat hampir berakhir. Dia mendapatkan citra sebagai pahlawan nasional. Di Vietnam Utara ia secara luas dipandang sebagai bapak bangsa dan sering disebut sebagai "Paman Ho."

Pada 2 September 1969, Ho Chi Minh meninggal karena gagal jantung di rumahnya di Hanoi saat usianya 79 tahun. Hampir enam tahun sebelum pemerintah Vietnam Selatan runtuh dan pasukan AS akan mundur untuk mengakhiri perang Vietnam.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Sepak Terjang Ho Chi Minh sebagai Figur Revolusioner Vietnam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

10 jam lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

8 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

8 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya