Politisi PDIP Ini Tak Sarankan Jokowi Undang Putin dan Zelenksy ke G20, Kenapa?

Kamis, 1 September 2022 14:25 WIB

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 12 November 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon mempertanyakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi ke Kyiv dan Moskow akhir Juni lalu. Dia menyinggung kemungkinan Indonesia untuk memfasilitasi pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Saat rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Effendi menyoroti posisi misi damai Jokowi dalam kunjungannya ke negara-negara Eropa timur yang tengah berkonflik. Status dan tujuan lawatan itu dianggap belum jelas sebab tidak ada proposal yang ditawarkan untuk menjadi pihak pendamai.

"Apakah tidak diikuti oleh pertemuan lanjutan? Karena serta merta Pak Presiden mengundang (Zelensky dan Putin) ke G20. Mengundang dalam konteks apa?," kata Effendi bertanya pada Retno di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 1 September 2022.

Effendi menyebut, kalau Indonesia mengundang Zelensky dan Putin dalam konteks serius, maka harus siap menjadi pihak yang mendamaikan. Kalau Indonesia tidak siap, menurut Effendi, sebaiknya kedua pemimpin itu tidak undang. "Karena tiga agenda (G20) kita jadi rusak, tidak ada hubungannya dengan Rusia dan Ukraina," ujarnya.

Retno, yang hadir langsung dalam rapat tersebut, menjelaskan ulang bahwa kunjungan Jokowi ke Kyiv dan Moskow itu sesuai amanah konstitusi dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Selain misi damai, Retno mengatakan diplomasi pangan menjadi perhatian.

Advertising
Advertising

"Mengenai masalah resolusi damai dari konflik tersebut, it is very unfortunate bahwa kita melihat dan mendengar belum adanya komitmen dari pihak terkait untuk menyelesaikan konflik yang ada," ujar Retno. Kemudian, pembahasan strategi politik luar negeri RI secara rinci kepada DPR tidak dilakukan secara terbuka.

KTT G20 akan diadakan di Bali, Indonesia, pada 15-16 November 2022 dalam format tatap muka. Sebagai tuan rumah, Indonesia sudah mengundang presiden Rusia untuk hadir walau mendapat tekanan dari Barat, termasuk Amerika Serikat. Sebagai gantinya, Biden pernah mengusulkan kepada Indonesia untuk mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Ukraina bukan anggota G20, tapi isu invasi Moskow dan dampaknya ke ekonomi global membuat penting peran negara tersebut. Presiden Jokowi sudah mengundang langsung Zelensky untuk menghadiri KTT G20 di Bali saat berkunjung ke Kyiv pada akhir Juni 2022.

Baca: Australia Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

5 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya