Kelompok-kelompok Taliban Bersatu Perangi Pasukan Amerika  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Maret 2009 09:38 WIB

TEMPO Interaktif, Peshawar: Tiga kelompok Taliban Pakistan yang bersaing telah setuju untuk membentuk sebuah front menghadapi pasukan internasional di Afganistan. Langkah itu diperkirakan mengintensifkan perlawanan saat ribuan pasukan tambahan Amerika mulai memasuki negara itu sebagai bagian rencana Presiden Barack Obama.

The Guardian melaporkan tiga pemimpin perang yang paling kuat di wilayah itu telah menyingkirkan perbedaan mereka dan bersatu dalam sebuah kelompok yang menyebut dirinya Shura Ittihad-ul-Mujahideen, atau Dewan Perang Suci Bersatu.

Pejabat NATO mengkhawatirkan kemitraan baru di Waziristan, wilayah pesukuan Pakistan, itu akan secara signifikan meningkatkan arus lintas perbatasan para pejuang dan pembom bunuh diri. Langkah itu dapat merusak strategi Presiden Amerika di Afganistan.

Persatuan di antara para militan itu menyusul imbauan Mullah Omar, ulama yang memimpin Taliban Afgan, yang meminta militan Pakistan menghentikan bertempur di Pakistan untuk bergabung dengan perang "membebaskan Afganistan dari pasukan pendudukan."

Gerakan Taliban Pakistan telah terpecah antara kelompok yang dipimpin Baitullah Mehsud dan saingannya, Maulvi Nazir dan Gul Bahadur. Sementara Mehsud mentargetkan Pakistan dalam serangannya dan dituduh berada di balik pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, sedangkan Nazir dan Bahadur mengirim pasukannya untuk bertempur bersama pejuang di Afganistan.

Langkah mereka secara potensial memulihkan Pakistan dalam jangka pendek, namun mengancam pasukan NATO, terutama mereka yang ditempatkan di selatan dan timur Afganistan, termasuk Inggris, yang berada di dekat perbatasan Pakistan.

"Ini menjadi perhatian kami, ketika kami melihat penyatuan seperti itu," kata seorang pejabat keamanan Barat di Pakistan. "Ini tidak dapat diabaikan."

Pemerintahan Obama di Washington telah mengumumkan tambahan 17 ribu pasukan untuk Afghanistan. Pasukan Amerika akan berkonsentrasi pada daerah dekat perbatasan Pakistan, yang dianggap sebagai yang paling bermasalah. Obama menekan negara-negara Eropa untuk juga meningkatkan jumlah pasukan mereka.

Sebagai tanggapan terhadap langkah Amerika, Mullah Omar telah mengarahkan militan Pakistan di Waziristan untuk menghentikan serangan ke pasukan Pakistan.

Taliban di Pakistan mengakui Mullah Omar, pendiri dari gerakan Taliban di Afganistan, sebagai pemimpin utama mereka, meskipun secara operasional mereka bekerja secara mandiri.

GUARDIAN | ERWIN Z

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya