Austria Dukung Uni Eropa Batasi Harga Listrik yang Naik Akibat Invasi Rusia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 29 Agustus 2022 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Austria Karl Nehammer mendukung kebijakan Uni Eropa untuk membatasi harga listrik yang harganya kian tidak terkendali usai invasi Rusia ke Ukraina. Awalnya pemerintah Austria yang dipimpin oleh konservatif itu skeptis dengan gagasan dari Brussel.
"Kita akhirnya harus menghentikan kegilaan yang terjadi di pasar energi dan itu hanya bisa terjadi melalui solusi Eropa," kata Nehammer dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Senin, 29 Agustus 2022.
Nehammer menambahkan dia akan berusaha meyakinkan silang pendapat yang ada di Uni Eropa. Sebab harga listrik harus dibatasi.
"Pasar ini tidak akan mengatur dirinya sendiri dalam bentuknya saat ini. Saya meminta ke-27 negara anggota Uni Eropa agar berdiri bersama untuk menghentikan ledakan harga ini segera," ujar Nehammer.
Harga listrik terus meningkat sejalan dengan melonjaknya harga gas sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina. Austria termasuk salah satu negara yang sangat bergantung pada gas Rusia, khususnya di sektor industri dan pemanas. Sebelum terjadi perang Ukraina, sekitar 80 persen dari pasokan gas Austria dari Rusia.
Sebagian besar listrik di Austria, bagaimanapun berasal dari energi terbarukan dan ada pemahaman yang berkembang di kalangan masyarakat pada sistem pasar di mana harga gas dan listrik saling terkait erat. Nehammer menyatakan, harga listrik dipasaran harus kembali turun dan dipisahkan dari gas untuk membawanya lebih dekat ke biaya produksi yang sebenarnya.
"Kami tidak bisa membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menentukan harga listrik Eropa setiap hari," tambahnya.
Republik Ceko, yang memegang jabatan keketuaan Uni Eropa, akan mengusulkan pertemuan luar biasa Dewan Energi Uni Eropa sesegera mungkin untuk menangani kenaikan harga energi. Pejabat di pemerintah Republik Ceko mengatakan pada Jumat, 26 Agustus 2022, kmereka berusaha menggalang dukungan Eropa untuk menentukan batas harga energi.
Sedangkan pemerintah Austria menyatakan akan mendorong model energi berkelanjutan yang dapat diimplementasikan dengan cepat. Ia mengklaim telah membahas masalah ini dengan rekan-rekannya di Republik Ceko dan Jerman.
REUTERS
Baca juga: Fadillah Aditama Gagal Finis di Race 2 Red Bull Rookies Cup Austria
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.