Nigeria Gandeng Kelompok Militan untuk Kerja Sama Lindungi Instalasi Minyak

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 Agustus 2022 09:00 WIB

Benson Daniel, Ketua Pengembangan Masyarakat dari pemukiman nelayan Sandsand, berdiri di tanah yang tercemar tumpahan minyak di Sandsand, di Nembe, di Bayelsa, Nigeria, 25 November 2021. REUTERS/Temilade Adelaja

TEMPO.CO, Jakarta - NNPC - BUMN sektor perminyakan Nigeria menggandeng Tompolo, yakni sebuah perusahaan milik mantan militan, yang pernah melakukan penyerangan pada sejumlah fasilitas minyak negara pada awal tahun 2000 untuk melumpuhkan produksi minyak. Langkah merekrut Tompolo tersebut, dilakukan untuk melindungi sejumlah instalasi dan pencurian yang merajalela.

Itu adalah satu dari lima kontrak keamanan yang diberikan ke kelompok militan, menyusul pencurian dan sabotase telah memangkas ekspor minyak Nigeria hampir setengah juta per barrels perhari atau menjadi 1,4 juta bpd.

Tompolo, yang merupakan kepanjangan dari Government Ekpemupolo, pernah memimpin Movement for the Emancipation of the Niger Delta (MEND), yang membuat sejumlah serangan. Saat ini Pemerintah Nigeria memutuskan memberikan amnesti pada sejumlah militan berupa kontrak – kontrak kerja sama untuk melindungi instalasi-instalasi minyak.

Advertising
Advertising

Sejumlah serangan kembali terjadi pada 2016 atau tak lama setelah pemerintah Nigeria mengeluarkan surat penahanan pada Tompolo dengan dakwaan korupsi.

Paul Ebbenimibo, juru bicara Tompolo, mengatakan pihaknya akan melindungi jalur pipa di negara bagian Bayelsa, Delta, Edo, Ondo dan Imo. Tompolo pun mengajak militan-militan di wilayah lain Nigeria, agar berhenti mencuri minyak dan mau menerima tawaran kontrak dari Pemerintah agar perekonomian di kawasan bisa membuat perekonomian bangkit.

Sumber di NNPC mengkonfirmasi kebenaran kontrak-kontrak tersebut. Namun NNPC (Nigerian National Petroleum Company) belum mau berkomentar. Juru bicara NNPC untuk negara bagian Bayelsa, Delta dan Imo mengakui mereka tahu kontrak-kontrak ini, namun tidak faham secara detail. Sedangkan juru bicara NNPC untuk wilayah Edo dan Ondo, tidak mau berkomentar.

Nigeria kehilangan revenue sebesar USD1 miliar (Rp 14 triliun) selama kuartal pertama 2022 akibat pencurian minyak mentah. Nigerian Upstream Petroleum Regulatory Commission pada Jumat, 1 Juli 2022, memperingatkan praktik pencurian minyak mentah ini sudah lama menjadi sebuah ancaman bagi perekonomian Afrika.

Nigeria kehilangan jutaan barel minyak mentah dalam setahun karena pencurian dan vandalism, termasuk penyadapan minyak mentah dari sebuah labirin jaringan pipa milik perusahaan – perusahaan minyak terbesar. Kejadian itu, menggaris-bawahi buruknya keamanan hingga menyebabkan kerugian keuangan bagi negara.

Sumber: Reuters

Baca juga: Cerita Arcandra Tahar soal Negara Kaya Minyak Nigeria yang Beralih ke Gross Split

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

12 jam lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

14 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

15 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

3 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

3 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

3 hari lalu

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Polresta Padang untuk mengusut Richard Lee yang diduga merekayasa pencurian di klinik miliknya.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

6 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya