Simpatisan Berkumpul Agar Mantan Perdana Menteri Imran Khan Tak Ditangkap Polisi

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 22 Agustus 2022 20:00 WIB

Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pendukung Imran Khan, berkumpul di luar rumah sang mantan Perdana Menteri Pakistan di Ibu Kota Islamabad pada Senin, 22 Agustus 2022. Para pejabat di partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyebut simpatisan Khan itu, berusaha mencegah agar Khan tidak ditahan.

Khan oleh Kepolisian Pakistan dikenai tuduhan melakukan tindak terorisme. Sedangkan PTI adalah Partai yang menggolkan Khan ke kursi Perdana Menteri.

"Jika Imran Khan ditangkap kami akan mengambil alih Islamabad dengan kekuatan rakyat," kata mantan menteri di kabinet Khan, Ali Amin Gandapur, di Twitter.

Advertising
Advertising

Para pengunjuk rasa pro-Khan, meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Perdana Menteri Pakistan yang baru Shehbaz Sharif. Sharif mengambil alih kekuasaan setelah Khan digulingkan lewat mosi tidak percaya pada April 2022.

Mantan menteri di kabinet Khan lainnya, Murad Saeed, mengatakan polisi telah mengeluarkan perintah untuk mehanan Khan. Otoritas Keamanan Islamabad menolak untuk mengkonfirmasi ucapan Saeed ini.

Saat ditemui wartawan di luar pengadilan Islamabad pada Senin, 22 Agustus 2022, ajudan Khan, Fawad Chaudhry, menyatakan Partai PTI telah mengajukan jaminan untuk Khan, sebelum penangkapan.

Sebelumnya pada Senin, 22 Agustus 2022, Kepolisian Pakistan mendakwa Khan dengan undang-undang anti-teror. Langkah itu diambil otoritas keamanan beberapa hari setelah dia dianggap menyerang polisi dan seorang petugas di pengadilan pada rapat umum besar-besaran di Ibu Kota Islamabad.

Dakwaan ini juga berselang sehari setelah badan pengatur media utama Pakistan memberlakukan larangan pidato Khan. Sebab pidato khan dianggap menyebarkan kebencian terhadap lembaga dan pejabat negara. Ketegangan politik setelah terbitnya kebijakan itu pun makin meningkat.

Dalam pidatonya pada Sabtu, 20 Agustus 2022, Khan berjanji menuntut aparat kepolisian dan seorang hakim. Khan pun menyebut seorang pembantu dekatnya disiksa setelah ditangkap.

Khan mengkritik kritik lembaga-lembaga negara di rapat umum pada Minggu, 21 Agustus 2022, dengan mempertanyakan netralitas Kepolisian Paksitan.

“Pada 25 Mei ketika polisi melakukan kekerasan terhadap kami, saya diberitahu oleh orang dalam bahwa polisi bertindak di bawah perintah dari atas, yang berarti mereka berada di bawah tekanan netral untuk memukuli pekerja PTI [Pakistan Tehreek-e-Insaf]. Apakah yang netral benar-benar netral?,” kata Khan dalam unjuk rasa di Rawalpindi.

Khan terancam di penjara atas dakwaan tersebut. Namun, Khan belum ditangkap atas tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya.

Di bawah sistem hukum Pakistan, polisi biasanya mengajukan laporan informasi pertama (FIR) tentang tuduhan terhadap seorang terdakwa kepada hakim. Atas laporan itu, penyelidikan lanjutan dilakukan. Tahap akhir, polisi akan menangkap dan menanyai tersangka.

Penggunaan undang-undang anti-terorisme sebagai dasar kasus terhadap para pemimpin politik cukup sering di Pakistan. Pemerintah Khan juga pernah menggunakannya untuk membungkam lawan dan pada pengkritiknya.

REUTERS | AL JAZEERA

Baca juga: Industri Audio Mobil Juga Terdampak Krisis Chip Semikonduktor

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

20 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

22 jam lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

1 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

1 hari lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

2 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya