Putin Tawarkan Hadiah Rp 250 Juta untuk Wanita yang Lahirkan Anak 10

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 20 Agustus 2022 09:52 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, 9 Mei 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk menghidupkan kembali penghargaan "Mother Heroine" di era Soviet. Ini adalah penghargaan untuk wanita yang bersedia melahirkan 10 anak atau lebih, dalam upaya mendongkrak populasi di negara tersebut.

Awalnya, penghargaan Mother Heroine diperkenalkan oleh Joseph Stalin setelah Perang Dunia II. Saat itu populasi Soviet merosot hingga puluhan juta. Penghargaan berhenti dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Kini penghargaan serupa kembali diberikan. Putin menawarkan hadiah sebesar 1 juta rubel atau setara Rp 250 juta kepada ibu di Rusia begitu anak ke-10 mereka berusia satu tahun. Penghargaan akan cair jika semua anaknya selamat.

Menurut data statistik Rosstat terbaru yang diterbitkan musim panas ini, populasi Rusia menyusut rata-rata 86.000 orang per Januari hingga Mei. Ini adalah rekor baru.

Selain itu Rusia menderita kerugian besar akibat perang Ukraina karnea banyaknya korban yang tewas selama invasi sejak Februari lalu. Sementara itu, diperkirakan 75.300 migran telah meninggalkan Rusia.

Advertising
Advertising

Beberapa warga melarikan diri dari negara itu sehubungan dengan perang Ukraina dan tindakan keras politik domestik. Hal ini ditunjukkan dari data pencarian, angka imigrasi dan informasi penerbangan.

Kata kunci di mesin pencarian Google yaitu "Bagaimana cara meninggalkan Rusia?" dalam bahasa Rusia mencapai level tertinggi setelah invasi ke Ukraina. Minat orang Rusia pada topik "emigrasi" di Google juga meningkat empat kali lipat antara pertengahan Februari dan awal Maret.

Penelusuran di sekitar "visa perjalanan" hampir dua kali lipat, dan untuk "suaka politik" yang setara dengan Rusia melonjak lebih dari lima kali lipat.

Selama periode 30 hari di bulan Maret, Australia, Turki, dan Israel adalah beberapa tujuan trending teratas dalam penelusuran. Negara lain adalah Serbia dan Armenia yang bersahabat dengan Rusia, serta Georgia.

Dalam upaya untuk meringankan krisis populasi di negara itu, Kremlin juga berfokus pada mempromosikan nilai-nilai tradisional. Putin telah lama menjadi pendukung untuk menaikkan tingkat kelahiran Rusia melalui penerapan kebijakan yang mendorong keluarga besar melalui bantuan keuangan negara.

Presiden Rusia juga sering mengangkat pentingnya memiliki keluarga dan nilai-nilai tradisional dalam pidato publiknya. "Tanggung jawab historis kami tidak hanya untuk keluar dari jebakan demografis tetapi juga untuk memastikan pertumbuhan populasi alami yang berkelanjutan pada pertengahan dekade mendatang," kata Putin dalam pidato tahunannya pada tahun 2020.

Meskipun menawarkan bantuan keuangan kepada wanita dengan banyak anak, Rusia belum memiliki undang-undang yang melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga. Gereja Ortodoks Rusia menganjurkan bahwa undang-undang tersebut bertentangan dengan nilai-nilai tradisional Rusia dan bahwa urusan pribadi keluarga harus tetap bersifat pribadi.

Baca: Jokowi Telepon Putin, Bahas Implementasi Proyek hingga G20

CNN | NDTV

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

6 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya