Separuh Populasi Tigray Tak Punya Makanan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 Agustus 2022 23:45 WIB

Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik di Ethiopia yang berlangsung hampir 2,5 tahun telah membuat nyaris separuh populasi di Tigray, tak punya cukup bahan makanan. World Food Programme (WFP) pada Jumat, 19 Agustus 2022, mengungkap beberapa lembaga nirlaba kesulitan menjangkau area-area pinggir karena tidak ada cukup suplai bahan bakar untuk ke sana.

Kendati pengiriman bantuan dilanjutkan setelah Pemerintah Federal menyatakan gencatan senjata secara sepihak pada Maret 2022 lalu, angka rata-rata kasus gizi buruk melonjak dan diperkirakan akan memburuk.

Kondisi di Tigray saat ini masih belum pulih. Layanan perbankan dan telekomunikasi di Tigray masih terputus sehingga menghambat warga untuk membeli bahan makanan. Tigray adalah wilayah yang dihuni oleh sekitar 5,5 juta orang.

Advertising
Advertising

“Kelaparan memburuk, angka rata-rata gizi buruk melabung dan situasi kemungkinan memburuk karena angka kelaparan memasuki puncaknya hingga Oktober 2022,” demikian laporan WFP.

Separuh dari jumlah ibu hamil dan menyusui di Tigray, dalam kondisi gizi buruk. Bukan hanya itu, satu pertiga balita mengalami stunting dan terjadi angka kematian pada ibu.

Wilayah tetangga Tigray seperti Afar dan Amhara, juga terdampak oleh konflik ini. Di area-area itu, diperkirakan ada 13 juta orang membutuhkan bantuan makanan. Angka itu naik 44 persen dari jumlah sebelumnya dari laporan WFP, yang dipublikasi pada Januari 2022.

PBB mengataan sejak 1 April 2022, hanya 1.750.000 liter bahan bakar yang bisa masuk Tigray. Jumlah itu kurang dari 20 persen dari kebutuhan bulanan yang diperlukan wilayah Tigray. Juru bicara Pemerintah Daerah Tigray enggak berkomentar perihal kelangkaan bahan bakar ini.

Pertempuran di Tigray telah membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan sebagian mendorong mereka dalam musibah kelaparan. Konflik dengan kelompok-kelompok bersenjata, juga membuat ribuan warga sipil tewas. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang juga berasal dari Tigray, mengatakan rasisme telah penyebab dibalik kurangnya perhatian internasional, yang harus dibayar oleh penderitaan warga sipil di kawasan itu

Sumber: Reuters

Baca juga: Rumah Sakit di Tigray Ethiopia Pulangkan Pasien karena Tak Lagi Punya Makanan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

21 jam lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

2 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

3 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

3 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya