Pindahkan Monumen Tank Era Soviet, Estonia Diserang Peretas Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 19 Agustus 2022 15:30 WIB

Monumen tank era Uni Soviet di kota Narva, Estonia, yang dibongkar, 16 Agustus 2022. (Shutterstock.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Estonia mendapat serangan peretas Rusia tak lama setelah membongkar monumen peninggalan Soviet di wilayah dengan mayoritas etnis Rusia.

Kelompok peretas Rusia, Killnet, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan menyatakan di akun Telegramnya pada hari Rabu, 17 Agustus 2022, bahwa mereka telah memblokir akses ke lebih dari 200 situs lembaga negara dan swasta Estonia, seperti sistem identifikasi warga online.

Namun, seorang pejabat pemerintah Estonia mengatakan bahwa dampak serangan itu terbatas.

"Kemarin, Estonia menjadi sasaran serangan siber paling luas yang pernah dihadapi sejak 2007", kata Luukas Ilves, wakil menteri transformasi digital di Kementerian Urusan Ekonomi dan Komunikasi Estonia, dalam akun Twitternya, Kamis, 18 Agustus 2022.

"Dengan beberapa pengecualian kecil, situs web tetap tersedia sepanjang hari. Serangan itu sebagian besar tidak diketahui di Estonia," katanya.

Killnet, yang mengklaim serangan serupa terhadap Lithuania pada bulan Juni, mengatakan tindakan itu dilakukan setelah tank Tu-34 Soviet dipindahkan dari tampilan publik di kota Narva ke sebuah museum pada hari Selasa.

Dalam serangan DDoS, peretas mencoba membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya ketika jaringan tidak dapat lagi mengatasi skala data yang diminta.

Advertising
Advertising

Estonia bergerak untuk meningkatkan keamanan dunia maya pada tahun 2007 setelah mengalami serangan ekstensif terhadap situs web publik dan swasta yang diduga dilakukan orang-orang Rusia karena marah pada pencopotan patung era Soviet.

Monumen Tentara Merah dipindahkan dari alun-alun Tallinn, diikuti oleh kerusuhan dua malam oleh etnis Rusia pada saat itu.

Pemerintah Estonia pada hari Selasa memerintahkan pembongkaran semua monumen peninggalan Uni Soviet di Narva yang mayoritas berbahasa Rusia, dengan alasan meningkatnya ketegangan di kota itu dan menuduh Rusia mencoba mengeksploitasi masa lalu untuk memecah-belah masyarakat Estonia.

Reuters

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

7 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

8 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

17 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya