Burma Diminta Manfaatkan Perubahan Kebijakan Amerika

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Februari 2009 09:06 WIB

TEMPO Interaktif, Hua Hin: Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendesak pemerintah Burma memanfaatkan perubahan kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama. Burma diminta lebih bersikap terbuka dan berhubungan baik dengan dunia internasional agar proses demokratisasi di negara itu berjalan baik.

Sekretaris Jenderal Surin Pitsuwan dalam sidang tingkat menteri luar negeri Jumat (27/2) siang mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di Jakarta pekan lalu. Surin mengungkapkan Amerika Serikat saat ini lebih memberi perhatian dari negara di Asia karena perubahan kebijakan luar negerinya. Amerika Serikat juga ingin melihat proses integrasi di Asia Tenggara berjalan dengan baik.

“Karena itu, ASEAN mendorong Myanmar memanfaatkan peluang dari pergeseran sikap AS, di samping pemerintah AS sebelumnya yang menerapkan sanksi dana tekanan yang juga tidak bisa merubah Myanmar,” kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, dalam jumpa pers usai pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN, di Dusit Thani Hua Hin Hotel, Cha-am, Phetchaburi, Thailand, Jumat (27/2).

Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN itu membahas soal perkembangan di Burma berkaitan dengan isu 'Roadmap to Democracy', masalah hak asasi manusia, dan antisipasi pemilihan umum yang akan dilakukan tahun depan.

“Kita (ASEAN) menghargai keterbukaan pemerintah Myanmar yang telah menerima utusan khusus PBB Ibrahim Gambari dan menerima kunjungan special rapporteur untuk masalah Myanmar,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat internasional telah secara khusus membantu proses demokratisasi dan penegakan hak asasi manusia di Burma. Indonesia, kata dia, juga mensponsori melanjutkan pertemuan 'focus group' yang melibatkan Indonesia, Cina, dan Burma. Termasuk juga mengundang Jepang dan Vietnam serta utusan khusus PBB Ibrahim Gambari.

NININ DAMAYANTI

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya