Pasca-Penusukan Salman Rushdie, Penjualan Buku 'Ayat-ayat Setan' Melonjak

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 18 Agustus 2022 19:40 WIB

Rushdie merupakan sastrawan yang dikenal dengan gaya tulisan campuran unik, yakni antara sejarah dan realisme magis. Sebanyak 13 bukunya pernah memenangkan sejumlah penghargaan. Seperti, Booker Prize untuk Midnight's Children pada 1981 dan Booker of Bookers untuk novelnya pada tahun 1993. REUTERS/Ralph Orlowski

TEMPO.CO, Jakarta -Penjualan novel The Satanic Verses atau 'Ayat-ayat Setan' melonjak setelah penulisnya, Salman Rushdie, ditikam dalam sebuah acara di Amerika Serikat belum lama ini.

Buku kontroversial yang pertama diterbitkan pada 1988 naik ke nomor delapan di bagan buku fiksi paling laris di Amazon pekan ini dan terjual habis oleh penjual buku lainnya.

Lonjakan penjualan tampaknya didorong oleh pembaca yang menunjukkan solidaritas dengan Rushdie, yang telah menjadi target ancaman pembunuhan selama beberapa dekade.

Seperti dilansir Sky News Kamis 18 Agustus 2022, edisi buku saku 'Ayat-ayat Setan' terjual habis dan menempati peringkat 2 terlaris di bagan Fiksi dan Sastra Kontemporer Amazon. Sementara versi buku audio-nya menempati posisi 14 di bagan Audible.

Seorang pengulas terverifikasi, menulis di Amazon pada Jumat lalu bahwa ia membeli buku karena solidaritasnya dengan Rushdie. "Tidak seorang pun boleh diserang secara fisik karena kata-kata yang mereka tulis," katanya.

Advertising
Advertising

Edisi buku bersampul tipis juga untuk sementara kehabisan stok di situs web Barnes & Noble dan Bookshop.org, situs yang berfokus pada penjual buku independen.

Peningkatan penjualan 'Ayat-ayat Setan' ini terjadi hampir seminggu setelah pria Inggris kelahiran India berusia 75 tahun itu ditusuk di atas panggung di Chautauqua, negara bagian New York Jumat lalu. Ia diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi berjam-jam setelah diserang

Otoritas setempat mengatakan, Rushdie ditikam sekitar 12 kali di wajah dan leher. Beberapa hari setelah dirawat, putra Rushdie mengatakan bahwa sang ayah telah dilepas dari ventilator tetapi menderita "luka parah yang mengubah hidup".

Novel 'Ayat-ayat Setan' dilarang pada 1988 di sejumlah negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Iran. Beberapa adegan dalam buku tersebut memicu kemarahan oleh beberapa anggota komunitas Muslim, yang menganggapnya sebagai penistaan terhadap Nabi Muhammad.

Pada 1989, pemimpin Iran saat itu, Ayatollah Khomeini, mengeluarkan fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh penulisnya.

Buku itu dibakar di seluruh dunia dan para penerjemahnya diserang. Rushdie telah menerima ancaman pembunuhan selama puluhan tahun dan hidup bersembunyi. 'Ayat-ayat Setan' tetap dilarang di Iran dan sejumlah negara lain.

Pria yang diduga menikam Salman, Hadi Matar telah membantah tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan. Berbicara dari Penjara Chautauqua, Matar mengatakan kepada New York Post bahwa dia tidak menyukai Salman Rushdie.

Baca juga: Iran Salahkan Salman Rushdie, Inggris: Menggelikan

SUMBER: SKY NEWS

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

5 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

14 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

21 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

22 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

24 hari lalu

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

28 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

31 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.256.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau harga emas Antam masih melanjutkan tren kenaikan dalam perdagangan Selasa, 2 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

32 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

35 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya