Inggris Setujui Vaksin Bivalen Buatan Moderna untuk Booster Covid-19

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 16 Agustus 2022 19:00 WIB

Orang-orang yang memakai masker menunggu di halte bus, di tengah pembatasan penguncian saat ini, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di London, Inggris, 14 Januari 2021. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris memberikan lampu hijau pertama untuk vaksin yang memiliki kesesuaian antara virus asli dan varian Omicron. Badan pengesahan obat-obatan di Inggris (MHRA) pada Senin, 15 Agustus 2022, memberikan persetujuan bersyarat pada vaksin bivalen buatan perusahaan obat asal Amerika Serikat, Moderna, sebagai booster untuk dewasa.

Komite Bersama Inggris untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) mendukung upaya ini. Adapun kampanye booster vaksin bivalen di negara tersebut akan dimulai pada September 2022.

Petugas kesehatan dan sukarelawan menangani sampel uji Lateral Flow Devices (LFD) dan mencatat hasil saat siswa mengikuti tes penyakit virus corona (COVID-19) di London, 5 Maret 2021. [REUTERS/Toby Melville/File Photo]

Advertising
Advertising

Keputusan Moderna dari MHRA didasarkan pada data uji klinis yang menunjukkan booster memicu respons kekebalan yang kuat terhadap Omicron (BA.1) dan virus asli. Moderna merujuk data percobaan pada Juni mengatakan, ketika diberikan sebagai dosis keempat, suntikan yang disesuaikan dengan varian meningkatkan antibodi penetral virus sebanyak delapan kali lipat terhadap Omicron.

MHRA, mengutip analisis eksplorasi, menemukan hasil respons imun yang baik terhadap cabang Omicron yang saat ini dominan, yakni BA.4 dan BA.5.

Menurut Moderna, data percobaan menunjukkan booster yang disesuaikan dengan variannya menghasilkan tingkat antibodi penetral virus terhadap subvarian yang 1,69 kali lebih tinggi daripada yang diberikan booster asli.

Akan tetapi, korelasi antara tingkat antibodi penetralisir dan efektivitas vaksin terhadap penyakit - khususnya penyakit parah, yang masih belum jelas. MHRA menambahkan, sejauh ini, tidak menghadapi masalah keamanan serius yang diidentifikasi dengan formulasi Moderna baru.

Efektivitas vaksin virus corona telah terpukul seiring dengan berkembangnya virus. Kepala Eksekutif MHRA June Raine dalam sebuah pernyataan mengatakan vaksin bivalen ini diharapkan bisa membantu melindungi warga dari penyakit karena virus terus berkembang.

Jonathan Ball, profesor bidang virologi molekuler di Universitas Nottingham, meyakini virus corona tidak mungkin berhenti. Kekebalan yang ditargetkan Omicron mungkin mendorong virus ke jalur evolusi lainnya.

REUTERS

Baca juga: Omicron Baru Lagi yang Lebih Menular: BA.4.6 Versus BA.5 dan BA.2.75

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

8 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

11 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya