Demo di Somaliland Tuntut Pilpres Tak Ditunda Ricuh, 5 Tewas dan 100 Cedera

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 12 Agustus 2022 16:30 WIB

Seorang pria dengan cat tubuh warna bendera nasional dalam parade merayakan hari kemerdekaan ke-24 Somaliland di ibukota Hargeysa, 18 Mei 2015. REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya lima orang tewas dan 100 lainnya cedera di wilayah Somaliland ketika pasukan keamanan bentrok dengan pengunjuk rasa yang menuntut pemilihan presiden diadakan pada November, Kamis, 11 Agustus 2022.

Somaliland memisahkan diri dari Somalia pada 1991 tetapi belum mendapatkan pengakuan internasional secara luas atas kemerdekaannya. Wilayah ini sebagian besar damai sementara Somalia telah bergulat dengan tiga dekade perang saudara.

Mayoritas dari mereka yang terluka adalah pasukan keamanan "yang diserang dengan pentungan, batangan logam, dan batu," kata Muse Bihi Abdi, Presiden Somaliland dalam sebuah posting Facebook, Kamis malam. Dia tidak mengatakan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau personel keamanan.

"Kami tidak akan membiarkan kekacauan dan demonstrasi di kota atau desa mana pun. Mereka akan dikonfrontasi. Demonstrasi kekerasan yang tidak sah untuk menghancurkan bangsa tidak akan diterima."

Muse Bihi Abdi, Presiden Somaliland. Sumber: Reuters

Masa jabatan presiden saat ini berakhir pada November tetapi oposisi menduga Abdi ingin menunda pemilihan itu dan menuduhnya mencari perpanjangan masa jabatannya melalui "Guurti", dewan tetua yang bertindak sebagai parlemen de facto di Somaliland.

Para pemimpin oposisi mengatakan beberapa kematian terjadi setelah pasukan keamanan memukul dan kemudian menembaki para demonstran di ibu kota Somaliland, Hargeisa dan dua kota lainnya.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa melemparkan batu dan membakar ban di jalan-jalan Hargeisa, sementara beberapa pasukan keamanan menembakkan senjata dan gas air mata.

Advertising
Advertising

Abdirahman Cinro, calon presiden dan mantan kepala Wadani, salah satu dari dua partai politik oposisi yang protes, mengatakan enam orang tewas.

"Demo akan terus berlanjut dan ini baru permulaan sampai kita mendapatkan ruang demokrasi penuh dan kebebasan dari kediktatoran dan kepemimpinan yang buruk," katanya.

Selama bentrokan, puluhan personel keamanan terluka oleh pengunjuk rasa yang bersenjatakan pisau, ketapel, dan pentungan, kata Abdi Hassan Mire, wakil komandan polisi Somaliland. Beberapa membawa senjata dan menembakkan peluru, katanya.

Properti dan kendaraan juga hancur, menurut polisi.

Sedikitnya 100 orang yang diduga terlibat dalam bentrokan itu telah ditangkap dan akan segera diadili, kata Ibrahim Abdi Haji, kepala operasi di Kepolisian Somaliland.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis enam misi diplomatik asing, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa, mengutuk apa yang mereka sebut "penggunaan kekuatan yang berlebihan" selama demonstrasi.

Reuters

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

8 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

9 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

9 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

9 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

17 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

18 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

21 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya