Palestina Berharap Dapat Keanggotaan Penuh PBB

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 11 Agustus 2022 19:30 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa, 11 Februari 2020. Sumber: reuters/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta -Para pemimpin Palestina telah meluncurkan upaya diplomatik baru untuk mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Kampanye tersebut, puncaknya ditandai dengan pidato penting oleh Presiden Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB pada 23 September mendatang.

Abbas diproyeksikan akan menyampaikan peningkatan status keanggotaan Palestina di forum perhimpunan bangsa-bangsa itu bulan depan.

“Dengan tidak adanya jalur politik dan harapan bagi Palestina untuk mengakhiri penjajahan, mereka tidak punya pilihan selain menggunakan PBB untuk meningkatkan status Palestina sebagai negara dan Palestina sebagai rakyat di tanah mereka di bawah pendudukan,” kata juru bicara pemerintah Palestina Ibrahim Melhem kepada Arab News pada Rabu, 10 Agustus 2022.

PBB memberikan status negara pengamat non-anggota bagi Palestina dalam pemungutan suara bersejarah di Majelis Umum, November 2012. Ketika itu 138 negara memberikan suara dukungan, 9 menentangnya, dan 41 abstain.

Resolusi itu termasuk isyarat harapan positif pertimbangan dari Dewan Keamanan untuk menerima permintaan keanggotaan penuh Palestina. Abbas mengajukan ini pada September 2011, tetapi gagal di Dewan Keamanan karena Amerika Serikat mengancam menggunakan hak vetonya.

Advertising
Advertising

Pejabat Fatah, Partai Politik Nasionalis Palestina, Sabri Saidem, mengatakan kepada Arab News, bahwa Prancis telah mendorong Palestina untuk menuntut keanggotaan penuh di PBB. Swedia serta Irlandia telah menyatakan dukungan tanpa syarat mereka untuk langkah tersebut.

Dia mengatakan Palestina sekarang akan mencari lebih banyak dukungan Arab dan internasional. Keanggotaan PBB adalah hak yang telah lama ditunggu-tunggu, terutama dengan berlanjutnya agresi Israel terhadap rakyat Palestina.

Saidem sendiri menilai, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden gagal mengimplementasikan visinya dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Washington juga dianggap standar ganda dalam menangani masalah Ukraina dan Palestina.

Baca juga: Unjuk Rasa di New York Tuntut Kemerdekaan Penuh Palestina

SUMBER: ARAB NEWS

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

51 menit lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

1 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

2 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

3 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

15 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

19 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

20 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya