Muslim Afghanistan Tersangka Pembunuhan 4 Pria Islam New Mexico, Dendam Pribadi?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 10 Agustus 2022 11:40 WIB

Peserta upacara peringatan lintas agama memasuki masjid New Mexico Islamic Center untuk memperingati empat pria Muslim yang terbunuh, beberapa jam setelah polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang tersangka utama pembunuhan tersebut, di Albuquerque, New Mexico, AS 9 Agustus 2022. REUTERS/Andrew Hay

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang imigran Muslim asal Afghanistan telah ditangkap sebagai tersangka utama dalam pembunuhan berantai empat pria Muslim yang mengguncang komunitas Islam di New Mexico, Amerika Serikat.

Setelah berhari-hari meningkatkan keamanan di sekitar masjid-masjid di daerah Albuquerque, New Mexico untuk menghilangkan ketakutan akan seorang penembak yang didorong oleh kebencian anti-Muslim, polisi menangkap Muhammad Syed, 51 tahun, salah satu di antara komunitas imigran Islam di kota itu.

Menurut Reuters, Rabu, 10 Agustus 2022, polisi mengatakan pembunuhan itu mungkin berakar pada dendam pribadi, mungkin dengan nuansa sektarian intra-Muslim.

Keempat korban adalah keturunan Afghanistan atau Pakistan. Satu terbunuh pada bulan November, dan tiga lainnya dalam dua minggu terakhir.

Penggeledahan di rumah tersangka di Albuquerque menemukan "bukti yang menunjukkan pelaku mengenal korban sampai batas tertentu, dan konflik antar pribadi mungkin menyebabkan penembakan," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penangkapan tersebut.

Penyelidik masih mengumpulkan motif pembunuhan keempat pria itu, kata Wakil Komandan Polisi Albuquerque, Kyle Hartsock pada konferensi pers.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Hartsock mengatakan permusuhan sektarian oleh tersangka terhadap sesama korban Muslim mungkin telah memainkan peran dalam kekerasan. "Tapi kami tidak begitu jelas apakah itu motif sebenarnya, atau apakah itu bagian dari motif, atau apakah ada gambaran yang lebih besar yang kami lewatkan," katanya.

Syed memiliki catatan pelanggaran pidana di Amerika Serikat, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga, selama tiga atau empat tahun terakhir, kata Hartsock.

Advertising
Advertising

Polisi menghargai sejumlah informasi dari masyarakat dalam membantu penyelidik menemukan mobil yang diyakini detektif digunakan dalam setidaknya satu pembunuhan dan akhirnya melacak pria yang mereka sebut "tersangka utama" dalam keempat pembunuhan itu.

Syed secara resmi didakwa dengan dua pembunuhan: pembunuhan Aftab Hussein, 41 tahun, dan Muhammad Afzaal Hussain, 27, masing-masing tewas pada 26 Juli dan 1 Agustus, kata Kepala Polisi Albuquerque Harold Medina dalam briefing.

Korban terakhir, Nayeem Hussain, 25 tahun, seorang sopir truk yang menjadi warga negara AS pada 8 Juli 2022, tewas pada Jumat lau, beberapa jam setelah menghadiri pemakaman dua pria yang terbunuh pada Juli dan Agustus, keduanya keturunan Pakistan.

Tiga korban terbaru semuanya jamaah Islamic Center of New Mexico, masjid terbesar di Albuquerque. Mereka semua ditembak di dekat Central Avenue di tenggara Albuquerque.

Korban pertama yang diketahui, Mohammad Ahmadi, 62 tahun, asal Afghanistan, tewas pada 7 November 2021, saat merokok di luar toko kelontong dan kafe yang ia kelola bersama saudaranya di bagian tenggara kota.

Polisi mengatakan dua pembunuhan yang awalnya didakwakan kepada Syed berdasarkan selongsong peluru yang ditemukan di dua lokasi pembunuhan, dan senjata yang digunakan dalam penembakan itu kemudian ditemukan di rumahnya.

Menurut polisi, para detektif sedang bersiap untuk menggeledah kediaman Syed di tenggara Albuquerque pada hari Senin ketika dia berkendara dari rumah itu dengan mobil yang telah dicurigai penyelidik.

Albuquerque dan otoritas negara bagian telah bekerja untuk memberikan kehadiran polisi tambahan di masjid-masjid selama waktu salat saat penyelidikan berlangsung di kota dengan 5.000 Muslim dari total populasi 565.000.

Penembakan dengan gaya penyergapan terhadap orang-orang itu telah membuat takut komunitas Muslim Albuquerque. Keluarga bersembunyi di rumah mereka, dan beberapa mahasiswa Pakistan di Universitas New Mexico meninggalkan kota karena ketakutan.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

12 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

14 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya