Survei: Prayut Chan-o-cha Diminta Lepaskan Jabatan Perdana Menteri Thailand

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Agustus 2022 09:30 WIB

PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. AP

Sebuah jajak pendapat mengungkap hampir dua pertiga warga Thailand ingin Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha meninggalkan dari jabatannya pada bulan ini. Harapan itu muncul di tengah perdebatan soal berapa lama Prayut harus bertahan di kursi kekuasaan setelah kudeta militer yang dipimpinnya pada 2014 silam.

Kubu oposisi Thailand berencana mengajukan petisi ke pengadilan konstitusional untuk memutuskan apakah masa jabatan Prayut sebagai Perdana Menteri di batasi sampai delapan tahun seperti Perdana Menteri Thailand lainnya.

Prayuth Chan-ocha. REUTERS/Chaiwat Subprasom

Advertising
Advertising

Survei yang dilakukan oleh National Institute of Development Administration (Nida) pada 2 Agustus – 4 Agustus 2022 terhadap 1.312 responden menemukan ada 64 persen responden ingin Perdana Menteri Prayut melepaskan jabatannya pada 23 Agustus 2022. Tanggal tersebut tepat delapan tahun di menduduki jabatan tersebut.

Prayut adalah Panglima militer Thailand yang memimpin kudeta militer pada pemerintahan mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Dengan begitu, Thailand saat ini dipimpin oleh pemerintahan junta (militer).

Survei Nida yang dipublikasi pada Minggu, 7 Agustus 2022, memperlihatkan ada 33 persen responden yang memilih menunggu putusan pengadilan.

Saat ditanya oleh wartawan pada Senin, 8 Agustus 2022, perihal langkah yang akan diambil oposisi Thailand, Perdana Menteri Prayuth, 68 tahun, memilih menyerahkannya pada pengadilan.

Masalah masa jabatan adalah salah satu dari sejumlah upaya dari kubu oposisi untuk mendongkel Perdana Menteri Prayut, termasuk mengajukan mosi tidak percaya pada parlemen. Pemerintahan Prayut diguncang oleh tuduhan penyalah-gunaan kekuasaan dan selama berbulan-bulan unjuk rasa oleh anak-anak muda Thailand, yang memprotes kepemimpinannya dan Kerajaan Thailand.

Prayut adalah mantan Panglima Militer dan menjadi Perdana Menteri Thailand mulai 2014 hingga pemilu pada 2019 setelah parlemen Thailand yang baru memilihnya untuk tetap menjadi Perdana Menteri Negeri Gajah Putih.

Menurut konstitusi Thailand, pemilu harus diselenggarakan dalam tempo 10 bulan ke depan. Namun Prayut yang sudah pensiun sebagai tentara, belum memberikan tanda-tanda pemilu Thailand akan segera digelar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang dan Thailand Sepakati Perjanjian Pertahanan Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

3 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

4 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

5 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya