Warga Lebanon Unjuk Rasa Peringati 2 Tahun Ledakan di Pelabuhan Beirut

Reporter

Tempo.co

Jumat, 5 Agustus 2022 20:00 WIB

Kondisi silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan Pelabuhan Beirut 2020 di Beirut, Lebanon, 28 Juli 2022. Silo biji-bijian di Pelabuhan Beirut yang dihantam ledakan berisiko runtuh setelah mengalami kebakaran bulan ini, demikian disampaikan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Rabu, 27 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Lebanon pada Kamis, 4 Agustus 2022, berunjuk rasa di Ibu Kota Beirut, untuk memperingati dua tahun peristiwa ledakan di pelabuhan Beirut akibat tumpukan bahan kimia berbahaya. Demonstran, yang melakukan aksinya dengan mulut diperban, menuding pemerintah gagal mengungkap kebenaran di balik ledakan tersebut.

Aksi turun ke jalan itu dilakukan sebagai pengingat saat ladang-ladang gandum hancur akibat ledakan pada 4 Agustus 2020. Titik ledakan hanya berjarak ratusan meter dari kerumunan warga yang sedang menikmati pemandangan tepi laut.

Advertising
Advertising

“Melihat asap membumbung tinggi, apalagi mengingat saya berada di sini saat musibah terjadi, itu adalah ingatan yang buruk. Itu adalah asap yang sama yang berasal dari biji-biji gandum yang terbakar,” kata Samer al-Khoury, 31 tahun, yang ikut berunjuk rasa.

Kondisi silo biji-bijian yang rusak akibat ledakan Pelabuhan Beirut 2020 di Beirut, Lebanon, 28 Juli 2022. Silo biji-bijian di Pelabuhan Beirut yang dihantam ledakan berisiko runtuh setelah mengalami kebakaran bulan ini, demikian disampaikan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Rabu, 27 Juli 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

Demonstra, yang menggunakan kaos dengan stempel tangan berwarna darah, melakukan aksi jalan dari kantor Kementerian Kehakiman Lebanon menuju tepi laut dan bergerak ke gedung parlemen di jantung kota Beirut. Ledakan dua tahun lalu itu, menewaskan setidaknya 220 orang.

Ledakan tersebut tercatat sebagai ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah. Ledakan terjadi karena tumpukan nitrat ammonium di sebuah gudang penyimpanan di Pelabuhan Beirut dan terabaikan sejak 2013.

“Penting bagi saya untuk berada di sini karena penting bagi kami untuk menanyakan keadilan dan pertanggung jawaban atas apa yang telah terjadi,” kata Stephanie Moukheiber, 27 tahun, warga Lebanon yang tinggal di Kanada dalam 10 tahun terakhir dan memutuskan liburan di kampung halaman pada musim panas ini.

Menurut Moukheiber, apa yang terjadi bukan sebuah kesalahan, namun sebuah pembantaian yang menghancurkan sebuah kota.

Beberapa pejabat dituding bertanggung jawab atas musibah ini, namun sampai sekarang belum ada yang ditahan atas pertanggung jawaban mereka. Para elit politik yang memimpin pemerintahan, lumpuh oleh korupsi dan mereka yang mengawasi Lebanon jatuh dalam krisis politik serta ekonomi.

Lebanon saat ini dipimpin oleh Presiden Michel Aoun. Dia mengatakan beberapa hari setelah ledakan terjadi, dia diperingatkan soal gudang – gudang penyimpanan bahan kimia di pelabuhan dan meminta sejumlah kepala keamanan agar melakukan hal yang perlu dilakukan.

Perdana Menteri Lebanon yang berkuasa kala itu juga diperingatkan oleh Aoum, namun tidak ada seorang pun yang memperingatkan masyarakat perihal bahayanya bahan-bahan kimia tersebut. Sebuah investigasi untuk mengungkap biang keladi ledakan, sudah terhenti selama enam bulan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ledakan Pabrik V Pupuk Kaltim, Polisi: Masih Ada Pipa Gas Amonia yang Diwaspadai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

11 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

17 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

5 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

5 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

6 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya