Menlu Rusia Sergei Lavrov Mengunjungi Myanmar Hari Ini

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 3 Agustus 2022 07:30 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, 8 Juli 2022. Setelah insiden peneriakan itu panitia bergegas mengeluarkan wartawan ZDF tersebut. REUTERS/Willy Kurniawan/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mengunjungi Myanmar hari ini, Rabu, 3 Agustus 2022, untuk bertemu timpalannya Wunna Maung Lwin membahas beberapa isu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, saat jumpa pers pada Selasa, 2 Agustus 2022 mengkonfirmasi, Lavov juga akan bertemu dengan para pemimpin Myanmar.

Menurut Zakharova, kedua belah pihak berencana untuk membicarakan situasi terkini sampai prospek hubungan Rusia dan Myanmar. "Termasuk dialog politik, kerja sama perdagangan dan ekonomi, interaksi di bidang pertahanan dan keamanan, serta hubungan kemanusiaan," katanya seperti dikutip TASS.

"Soal isu-isu internasional dan regional juga akan dipertimbangkan," kata Zakharova menambahkan.

Belum lama ini, pemimpin Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengunjungi Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip Reuters, Selasa, 12 Juli 2022, menyatakan, Moskow sepakat untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Myanmar.

Advertising
Advertising

"Pertemuan itu menegaskan disposisi bersama untuk secara konsisten membangun kerja sama multifaset antara militer kedua negara," bunyi pernyataan itu.

Media independen Myanmar Now, Rabu, 13 Juli 2022, melaporkan Min Aung Hlaing mengunjungi Rusia untuk memperkuat hubungan pertahanan dan ekonomi dengan negara itu di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim kudeta Myanmar atas pelanggaran hak asasi yang sedang berlangsung.

Thomas Andrews, pakar hak asasi manusia PBB di Myanmar, mengatakan pada Februari bahwa Rusia telah memasok junta dengan drone, dua jenis jet tempur, dan dua jenis kendaraan lapis baja, satu dengan sistem pertahanan udara.

Kekacauan telah mencengkeram Myanmar sejak kudeta militer pada awal 2021 yang mengakhiri satu dekade pemerintahan demokrasi. Manuver politik junta memicu protes bahwa pasukan junta melakukan tekanan pada masyarakat dengan kekuatan mematikan. Sejumlah tokoh oposisi membentuk kekuatan rakyat dan mengangkat senjata di sejumlah daerah.

Sekitar satu pekan lalu, rezim militer Myanmar juga mengundang kecaman internasional setelah mengeksekusi empat aktivis pro-demokrasi. Junta memvonis hukuman mati bagi mantan legislator Phyo Zeya Thaw, aktivis demokrasi Kyaw Min Yu, Aung Thura Zaw, dan Hla Myo dalam persidangan tertutup pada Januari.

Dikonfirmasi oleh rezim militer Senin, 25 Juli 2022, putusan itu telah diterapkan. Orang-orang itu dituduh membantu melawan militer, yang merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021.

Juru Bicara Junta Myanmar Zaw Min Tun mengatakan orang-orang itu hanya diberi proses hukum. Ia bersikeras bahwa mereka yang dieksekusi bukanlah aktivis demokrasi, namun para pembunuh yang pantas menerima vonis tersebut.

TASS, REUTERS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

19 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya