Derita WNI Disekap di Kamboja, Alami Trauma usai Disiksa

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 2 Agustus 2022 17:20 WIB

Sebanyak 55 WNI korban perdagangan manusia di Kamboja, setelah dibebaskan Sabtu, 30 Juli 2022. (Dok. Kemenlu RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, puluhan WNI disekap di Kamboja dan diduga menjadi korban perdagangan manusia dengan modus bekerja di perusahaan investasi bodong. Salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) yang pernah berangkat ke Kamboja, Yanto (bukan nama sebenarnya), mengaku masih merasakan dampak psikologis akibat pemukulan yang dialaminya.

"Masih ada rasa trauma," kata Yanto kepada Tempo, Selasa, 2 Agustus 2022. Ia menambahkan, enggan menceritakan lebih rinci pengalamannya bekerja di Kamboja dan berharap segera pulih secara mental.

Pemerintah melalui KBRI Phnom Penh pada Minggu, 31 Juli 2022, telah mengevakuasi 62 WNI terduga korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dipekerjakan di perusahaan investasi bodong serta judi online di Kamboja.

Yanto, 19 tahun, bukan bagian dari 62 WNI yang dikeluarkan setelah disekap baru-baru ini. Dia adalah WNI asal Medan yang mencari peruntungan ke Kamboja untuk bekerja sebagai Marketing di perusahaan SMB sejak 4 April 2022. Saat itu, dia diajak sejawatnya, Jason.

Korban tinggal di mess perusahaan bersama tiga PMI lainnya. Tiga rekan sekamar korban mengkonsumsi narkoba. Dia dipaksa perusahaan untuk membuat video pengakuan yang menyatakan korban juga menggunakan narkoba. Yanto kemudian di-PHK tanpa uang pesangon. Korban sama sekali tidak menggunakan narkoba, tapi perusahaan memanipulasi sedemikian rupa, supaya memecatnya.

Advertising
Advertising

Setelah diberhentikan dari pekerjaan, Yanto pindah ke hotel bersama tiga teman sekamarnya. Pada pertengahan April, korban dipukuli karena rekan sekamar meminta uang secara paksa kepadanya. Usai peristiwa itu, dia meminta bantuan ke KBRI dan mengadu ke Migrant CARE, sampai kemudian pulang pada 1 Mei 2022.

Berdasarkan catatan KBRI Phnom Penh, kasus perdagangan manusia di Kamboja bukan kali ini saja terjadi. Pada 2021, 119 WNI korban investasi bodong telah dipulangkan ke Indonesia. Tahun ini, kasus serupa semakin meningkat. Hingga Juli 2022, tercatat 291 WNI menjadi korban, dengan 133 orang di antaranya sudah berhasil dipulangkan.

Migrant CARE menyatakan kasus perdagangan manusia di Kamboja ini sudah darurat. Badan itu bahkan mencatat, perkara serupa yang menimpa WNI tidak hanya terjadi di Kamboja, tetapi juga Filipina dan Thailand.

Dari temuan pokok berdasarkan laporan yang diterima Migrant CARE, sebagian dari WNI mengalami kekerasan fisik dari pihak perusahaan yaitu dipukul, dikeroyok, bahkan ada yang disetrum hingga tubuhnya berdarah, lebam sampai bercak-bercak di tubuh. Mereka mengalami penyekapan dengan durasi yang beragam, bahkan ada yang mencapai 12 hari dalam kondisi diborgol dan terus menerima kekerasan.

Salah seorang WNI menyampaikan kesaksiannya di konferensi pers virtual Migrant CARE 'Darurat PMI di Kamboja' pada Senin, 1 Agustus 2022. Dia membenarkan banyak WNI yang kerja di Kamboja, tapi tak mendapatkan hasil apa-apa.

Berita terkait

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

6 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

10 jam lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

14 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

1 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

2 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya