Gelombang Panas Terjang Eropa, Mungkinkah Terjadi di Indonesia?

Minggu, 24 Juli 2022 15:38 WIB

Orang-orang menyejukkan diri di laut di Marseille ketika gelombang panas menghantam sebagian besar negara, Prancis, 28 Juni. [REUTERS / Jean-Paul Pelissier]

TEMPO.CO, Jakarta -Dikutip dari Tempo, sudah hampir sepekan gelombang panas menyerang negara-negara di benua Eropa dan Amerika Serikat.

Berdasarkan laman
bmkg.go.id, gelombang panas atau heatwave merupakan fenomena peningkatan suhu harian yang lebih tinggi daripada rata-rata suhu biasanya secara berturut-turut.

Apa Itu Gelombang Panas

Biasanya fenomena tersebut terjadi di wilayah geografis yang memiliki koordinat lintang menengah hingga tinggi, seperti Eropa dan Amerika. Terkini, beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Swiss, dan Prancis telah mencatatkan rekor suhu harian tertinggi mencapai 40 derajat Celsius.

Di negara-negara Eropa, gelombang panas ini dapat menyebabkan kebakaran hutan hingga kematian. Lantas, mungkinkah gelombang panas ini juga menyerang Negara Indonesia?

Gelombang Panas Tidak Mungkin Terjadi di Indonesia

Merujuk pada laman bmkg.go.id, secara geografis, wilayah Indonesia berada di sekitar garis ekuator sehingga memiliki karakteristik iklim dan atmosfer yang berbeda dengan daerah di wilayah lintang menengah-tinggi.

Alhasil, wilayah di Indonesia sering kali memiliki perubahan cuaca yang cepat, tetapi cenderung konstan setiap periode atau tahunnya. Dengan begitu, menurut BMKG, fenomena gelombang panas tidak mungkin terjadi di wilayah Indonesia.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, sepanjang tahun 2022, suhu harian tertinggi yang dicatat oleh stasiun BMKG terjadi pada bulan Mei 2022 dengan capaian suhu sekitar 36 derajat Celsius. Suhu ini pun tidak terjadi secara terus-menerus sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai fenomena gelombang panas.

Kenaikan Suhu Belakangan Bukanlah Gelombang Panas

Dikutip dari bmkg.go.id, kegerahan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia belakangan ini bukan disebabkan oleh gelombang panas sebagaimana di Eropa dan Amerika Serikat.

BMKG menjelaskan bahwa kenaikan suhu ini lebih dipengaruhi oleh posisi dan gerak semu matahari serta dominasi cuaca yang cenderung cerah pada puncak musim kemarau akhir-akhir ini. Artinya, suhu dan cuaca panas yang dirasakan di Indonesia saat ini bukanlah anomali, tetapi merupakan peristiwa periodik yang kemungkinan akan terulang setiap tahunnya.

BMKG juga menambahkan bahwa apabila suhu udara tinggi terjadi pada wilayah dengan udara yang kelembapannya tinggi, maka akan terkesan sumuk atau gerah. Sementara itu, apabila suhu udara tinggi pada wilayah dengan kelembapan rendah, maka akan terasa terik dan membakar.

Dengan demikian, sejauh ini, Indonesia tidak pernah tercatat menghadapi fenomena gelombang panas. Bahkan, secara geografis dan klimatologis, fenomena tersebut tidak mungkin terjadi di Indonesia.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Pertama Sejak Perang Dunia II, Damkar London Sibuk Akibat Gelompang Panas

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

4 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

4 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

6 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

7 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

13 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

21 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya