Bank Sentral Eropa Naikkan Suku Bunga

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 17:30 WIB

Gedung Bank Sentral Eropa di belakang simbol mata uang Eropa. AP Photo/Daniel Roland

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, 21 Juli 2022, menaikkan suku bunga sampai lebih dari yang diperkirakan. Keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran inflasi akan melonjak dan menghambat pertumbuhan ekonomi meskipun ekonomi zona Eropa sedang mengalami dampak dari perang Ukraina.

ECB menaikkan suku bunga deposito 50 basis poin atau menjadi nol persen. Kenaikan sebesar itu sama dengan melanggar aturan ECB sendiri, yang hanya ingin melakukan pergerakan 25 basis poin saja saat bergabung dengan mitra-mitranya untuk mendongkrak biaya pinjaman. Kenaikan itu, juga adalah yang pertama kali dilakukan ECB dalam 11 tahun.

Sejumlah anggota parlemen setuju untuk memberikan bantuan tambahan pada negara – negara yang berutang di zona euro, Italia diantaranya. Caranya, dengan skema membeli surat utang baru.

Advertising
Advertising

Presiden Bank Sentral Uni Eropa, Christine Lagarde. Reuters

Sumber mengatakan mereka tidak menduga akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat meskipun ada aksi jual obligasi dari Italia.

Mengakhiri eksperimen dalam 8 tahun dengan negatif suku bunga, ECB juga mencabut suku bunga pembiayaan kembali menjadi 0,50 persen. ECB pun berjanji akan menaikkan suku bunga pembiayaan kembali dalam waktu dekat menyusul dilakukannya rapat ECB pada 8 September 2022.

Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan penurunan yang jelas dari inflasi dan dukungan bulat untuk instrumen anti- fragmentation telah membenarkan untuk diambilnya langkah yang lebih besar.

“Tekanan harga telah menyebar ke lebih banyak sektor. Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap tinggi untuk beberapa waktu. Kami telah memutuskan untuk menciptakan keseimbangan sehingga ini waktu yang tepat untuk mengambil langkah besar keluar dari suku bunga negatif,” kata Lagarde.

Menurut Lagarde, sekalipun ECB saat ini bergerak dengan sangat cepat, tingkat kenaikan suku bunga pada akhirnya tidak akan berubah.

ECB tidak memberikan arahan soal perkiraan kenaikan suku bunga pada September mendatang. ECB hanya mengatakan kenaikan lebih lanjut akan disesuaikan dan keputusan akan dibuat dalam serangkaian rapat.

Sumber; Reuters

Baca juga: Bank Indonesia Kerek Proyeksi Inflasi IHK Akibat Kenaikan Harga Pangan dan Energi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya