Cerita Warga yang Pilih Bertahan di Mariupol

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 12:00 WIB

Seorang pria berjalan di dekat bangunan yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

Pertempuran di Mariupol berakhir dua bulan lalu dengan kemenangan di pihak Rusia. Pertempuran itu menewaskan ribuan warga dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi.

Mariupol adalah kota pelabuhan di Ukraina. Warga Mariupol mengatakan mereka yang mengungsi kini menghadapi tantangan baru, yakni bagaimana bertahan hidup.

Pertempuran di Mariupol telah membuat kota di pinggir Laut Azov ini remuk. Dulu, ada 430 ribu warga tinggal di Mariupol, namun sekarang tersisa puluhan ribu orang.

Advertising
Advertising

Petugas menggunakan hazmat saat bersiap membawa jenazah korban konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, 21 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

Belum lama ini, wartawan Reuters berkunjung ke Mariupol untuk berbincang dengan warga sekitar, yang memilih bertahan. Lima warga menceritakan kehidupan mereka di Maripol masih terseok-seok meski ada upaya dari Rusia untuk membangun kembali Mariupol.

“Kami tentu saja berharap yang terbaik. Namun semua optimisme ini memudar hari ke hari. Ketika pertempuran masih berlangsung, kami lari untuk bertahan hidup. Sekarang, tugas kami bertahan hidup agar tidak mati kelaparan,” kata Tatyana Khandedly, warga Mariupol yang memilih bertahan.

Di antara reruntuhan puing-puing, Tatyana merebus air dan menggoreng kentang beratapkan langit. Wastafel tergantung di dinding apartemen seperti anting. Barang-barang pribadi milik warga, berserakan di jalan saat beberapa blok apartemen diledakkan dalam pertempuran.

PBB mengatakan sekitar 90 persen bangunan di Kota Mariupol, hancur setelah tank-tank Rusia dan serangan udara mencoba mengusir para pembelanya. Sumber di PBB mengatakan pada bulan lalu setidaknya ada 1.348 warga sipil tewas. Dari jumlah itu, 70 anak-anak.

Angka kematian yang sesungguhnya diperkirakan lebih besar dari yang tercatat. Sedangkan Kyiv memperkirakan 22 ribu warga sipil di Mariupol tewas.

Kementerian Pertahanan Rusia belum mau berkomentar mengenai jumlah korban tewas. Sebelumnya, Rusia menuding Ukraina telah menggunakan warga sipil sebagai tameng dan membuat sejumlah titi api di beberapa area pemukiman. Ukraina menolak tuduhan ini.

Sumber: Reuters

Baca juga:Rusia Serahkan 210 Jenazah Pejuang Ukraina yang Tewas di Mariupol

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

23 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya