Menteri Malaysia Salahkan RI Soal Rumitnya Perekutan Pekerja Migran

Selasa, 19 Juli 2022 17:06 WIB

Presiden Jokowi dan PM Ismail Sabri Yaakob menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 1 April 2022. Foto: BPMI Setpres/Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Saravanan Murugan mengklaim tidak ada kewajiban untuk menghapus Sistem Maid Online (SMO) dalam nota kesepahaman (MoU) dengan Indonesia tentang penerimaan pekerja migran ke Malaysia. Dia menyalahkan prosedur Indonesia soal perekrutan PMI yang rumit.

Saat dicecar anggota DPR Loke Siew Fook mengapa Putrajaya tidak mematuhi syarat-syarat yang dituangkan dalam MoU, Saravanan menegaskan, tidak ada pembekuan pekerja Indonesia yang masuk ke Malaysia tetapi itu hanya penundaan sementara.

Kepada Dewan Rakyat, Saravanan menyatakan, penundaan sementara semua tenaga kerja Indonesia yang masuk ke Malaysia itu disebabkan kekacauan mekanisme perekrutan tenaga kerja dari RI.

“Hal itu dibahas dalam rapat komite yang melibatkan sumber daya manusia dan kementerian dalam negeri kemarin. Panitia sepakat bahwa diskusi harus segera dilakukan antara kedua kementerian, departemen imigrasi, dan Duta Besar Indonesia (Hermono) untuk menyelesaikan kebingungan ini," kata Saravanan seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa, 19 Juli 2022.

Saravanan mengatakan dalam rapat kementerian pada Senin, disepakati bahwa Malaysia akan mengintegrasikan MOS dan OCS untuk membantu Indonesia memantau status warganya yang bekerja di negeri jiran tersebut.

Saat dihubungi Tempo, Duta Besar RI untuk Malaysia menolak berkomentar atas klaim Saravanan. "Saya belum terima surat dari pihak Malaysia," katanya.

Seorang sumber mengatakan kepada Free Malaysia Today, bahwa klaim Saravanan soal SMO adalah tidak benar. Dia menyatakan kesepakatan untuk menghapus SMO itu sudah jelas ada di dokumen MoU.

“Sudah jelas ada hitam di atas putih. Itu bagian dari lampiran yang merupakan bagian integral dari nota kesepahaman (MoU),” kata sumber yang menolak disebutkan namanya.

Menurut salinan lampiran yang dilihat FMT, kondisi penghapusan MOS untuk penerimaan PMI Indonesia berada di bawah subjek One Channel System (OCS). Surat itu mencantumkan OCS sebagai satu-satunya mekanisme penempatan Buruh Migran Domestik Indonesia (IDMW) di Malaysia.

Dokumen itu juga menyatakan bahwa “tidak ada mekanisme penempatan IDMW lain kecuali OCS, misalnya Sistem Maid Online, Journey Performed Visa, dan MyTravel Pass”.

Pemerintah Indonesia pada 13 Juli 2022, memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman pekerja migran Indonesia untuk semua sektor ke Malaysia. Musababnya ditemukan indikasi penggunaan metode rekrutmen maid online di Malaysia untuk mempekerjakan pekerja migran Indonesia di sektor domestik.

Sementara dalam MoU yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia M Saravanan pada 1 April 2022 sudah tercantum, penempatan PMI sektor domestik di Malaysia melalui Sistem Penempatan Satu Kanal atau One Channel System (OCS) sebagai satu-satunya jalur legal.

Baca: Dubes RI: Indonesia Hanya Ingin Malaysia Hormati MoU

DANIEL AHMAD | FREE MALAYSIA TODAY | ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

11 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya