Gelombang Panas di Eropa Membakar Hutan, Ratusan Orang Dievakuasi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Juli 2022 08:00 WIB

Petugas memadamkan api yang membakar hutan di dekat Artesa de Segre, Spanyol, 16 Juni 2022. Ratusan petugas pemadam kebakaran berada di lapangan memadamkan kobaran api, mengerahkan 120 truk dan 19 pesawat untuk memadamkan api. REUTERS/Albert Gea

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang dievakuasi dari rumah saat kebakaran hutan melanda Prancis, Spanyol dan Portugal pada Jumat, 15 Juli 2022. Para pejabat di Eropa mengeluarkan peringatan kesehatan terhadap gelombang panas yang diperkirakan terjadi beberapa hari mendatang.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran termasuk pesawat pengebom air, telah berjuang sejak Selasa untuk mengendalikan dua kobaran api di Prancis barat daya. Kebakaran dipicu oleh panas terik dan angin kencang.

Sementara di Portugal suhu sedikit turun. Namun di beberapa tempat suhu diperkirakan masih mencapai 40 derajat Celcius. Lima distrik dalam siaga merah dan lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran menangani 13 kebakaran hutan.

Di Spanyol, Kementerian Lingkungan membantu mengatasi 17 kebakaran hutan di seluruh negeri.

Para pejabat khawatir tentang efek gelombang panas di Eropa terhadap kesehatan masyarakat dan sistem perawatan. Saat ini sistem kesehatan masih disibukkan oleh pandemi Covid-19.

Advertising
Advertising

Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan pada Jumat bahwa gelombang panas akan menjebak polutan atmosfer, menurunkan kualitas udara, terutama di kota-kota besar dan kecil. "Atmosfer yang stabil dan stagnan bertindak sebagai penutup untuk menjebak polutan atmosfer, termasuk partikel," ujar Lorenzo Labrador, petugas ilmiah WMO, pada konferensi pers Jenewa. "Ini mengakibatkan penurunan kualitas udara dan efek kesehatan yang merugikan terutama bagi orang-orang yang rentan."

Dari 7 hingga 13 Juli, Portugal mencatat 238 kematian berlebih akibat gelombang panas, menurut otoritas kesehatan DGS negara itu. "Dalam beberapa hari terakhir kami mengalami suhu yang sangat tinggi dan ekstrem untuk waktu yang sangat lama," kata kepala DGS Graça Freitas kepada kantor berita Lusa.

Menteri Kesehatan Marta Temido mengatakan bahwa sistem kesehatan mengkhawatirkan karena gelombang panas dan beberapa rumah sakit kewalahan.

Beberapa bagian di Inggris, suhu diperkirakan mencapai rekor tertinggi. "Luar biasa, suhu kemungkinan memecahkan rekor pada awal minggu depan," kata Kepala Meteorologi Kantor Met Paul Gundersen.

"Malam juga cenderung sangat hangat, terutama di daerah perkotaan," katanya. "Ini kemungkinan akan menyebabkan dampak luas pada orang dan infrastruktur." Suhu tertinggi di Inggris adalah 38,7 C yaitu di Cambridge pada 25 Juli 2019.

Hannah Cloke, pakar iklim di Universitas Reading Inggris, mengatakan gelombang panas menunjukkan perubahan iklim. "Lebih sulit untuk mengatasi suhu seperti ini di Inggris karena kita tidak terbiasa dengannya."

Di Portugal, suhu panas tertinggi pada hari Kamis tercatat di kota utara Pinhao pada 47 C tepat di bawah rekor. Di wilayah Gironde barat daya Prancis, 11.300 orang telah dievakuasi sejak kebakaran hutan terjadi di sekitar Dune du Pilat dan Landiras. Sekitar 7.350 hektare lahan telah terbakar, dan pihak berwenang mengatakan api belum stabil.

Baca: Jepang Dilanda Gelombang Panas, Pemerintah Izinkan Warganya Lepas Masker

REUTERS

Berita terkait

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

14 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

14 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

14 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya