Perang Geng Haiti Kian Mengerikan, Hampir 90 Orang Tewas dalam Sepekan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Juli 2022 20:40 WIB

Pimpinan Geng 400 Mawozo, Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)

TEMPO.CO, Jakarta - Perang geng di ibukota Haiti telah menewaskan sedikitnya 89 orang dalam sepekan terakhir. Kekacauan dipicu oleh berbagai hal di antaranya melonjaknya harga, kekurangan bahan bakar yang mempercepat kerusuhan di Port-au-Prince.

Kerusuhan meletus pada 7 Juli antara dua faksi yang bersaing di Cite Soleil, sebuah lingkungan miskin dan padat penduduk di Port-au-Prince. Ketika tembakan meletus di daerah kumuh selama hampir satu minggu, polisi tidak melakukan intervensi karena kurangnya anggota. Sementara organisasi kemanusiaan internasional berjuang mengirimkan pasokan makanan penting dan memberikan perawatan medis kepada para korban.

Ribuan keluarga yang tinggal di daerah kumuh tidak dapat mengambil makanan atau air. Puluhan penduduk pun tewas menjadi korban peluru nyasar di rumah mereka.

"Setidaknya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan pekan lalu," ujar Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional dalam sebuah pernyataan. Lembaga itu menambahkan bahwa 74 orang lainnya menderita luka tembak atau pisau.

Mumuza Muhindo, kepala misi lokal Doctors Without Borders, mendesak kepada anggota geng agar mengizinkan petugas medis mengakses Brooklyn dengan aman. Brooklyn adalah sebuah area di Cite Soleil yang paling terkena dampak kekerasan. Meski berbahaya, kata Muhindo, pihaknya telah mengoperasi rata-rata 15 pasien sehari sejak Jumat lalu.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan rekan-rekannya menemukan mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju lingkungan Brooklyn. Korban kemungkinan adalah anggota geng atau orang yang mencoba melarikan diri dari bentrokan. “Ini medan perang yang sebenarnya,” kata Muhindo. "Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh."

Cite Soleil adalah rumah bagi terminal minyak yang memasok ibu kota dan seluruh Haiti utara. Akibatnya bentrokan tersebut berdampak buruk pada ekonomi kawasan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. SPBU di Port-au-Prince tidak memiliki gas untuk dijual, menyebabkan harga di pasar gelap meroket.

Situasi kian rumit karena geng-geng menculik orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk orang asing, dari jalanan. Akibat lambannya polisi, geng-geng semakin berani dalam beberapa pekan terakhir.

Setidaknya 155 penculikan terjadi di bulan Juni, naik dibandingkan dengan 118 kasus di bulan Mei. Kemiskinan menyebabkan banyak orang Haiti melarikan diri ke Republik Dominika, yang berbatasan dengan Haiti, atau ke Amerika Serikat.

Baca: Top 3 Dunia: Iming-Iming Putin, Perang antar-Geng Haiti, Bunker Istana Rajapaksa

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

15 hari lalu

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

32 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

34 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

38 hari lalu

YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

38 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

40 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

40 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

42 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

46 hari lalu

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak

Baca Selengkapnya

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

46 hari lalu

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.

Baca Selengkapnya