TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat pada Rabu, 13 Juli 2022, mengesahkan penggunaan vaksin virus corona mereka Novavax Inc. Keputusan ini membuka jalan bagi vaksin yang dibuat dengan teknologi yang lebih tradisional dengan harapan meningkatkan jumlah warga yang skeptis dengan vaksin agar mau imunisasi vaksin virus corona.

Saham Novavax naik 1,3 persen atau menjadi USD 70,89 setelah vaksin virus corona buatan Novavax Inc disahkan penggunaannya untuk orang dewasa di Amerika Serikat. Dengan pengesahan Novavax sebagai vaksin virus corona, maka total sudah empat produsen vaksin virus corona, yang diizinkan penggunaannya di Negeri Abang Sam.

Senay Buyrucu, 14, menerima vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di klinik vaksin untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun yang baru memenuhi syarat di Pasadena, California, AS, 14 Mei 2021. REUTERS/Lucy Nicholson

Setelah pengesahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Novavax Inc masih membutuhkan tanda-tangan dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebelum akhirnya disuntikkan ke masyarakat.

Sebuah panel penasehat CDC bidang vaksin, diperkirakan akan melakukan pertemuan pada Selasa, 19 Juli 2022. Akan tetapi, agenda pembahasan masih belum dipublikasi.

Sebelumnya pada awal pekan ini, Pemerintah Amerika Serikat mengatakan telah mengamankan 3,2 juta vakin virus corona merek Novavax. Rencananya, vaksin tersebut akan dilepas ke publik segera setelah pengujian kualitas diselesaikan, yang akan memakan waktu hingga beberapa pekan ke depan.

Lebih dari dua pertiga dari populasi Amerika Serikat sudah imunisasi vaksin virus corona menggunakan vaksin buatan Moderna Inc, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson.

Otoritas kesehatan Amerika Serikat berharap masyarakat yang tidak mau menggunakan vaksin virus corona buatan Pfizer dan Moderna, bisa memilih vaksin Novavax yang dibuat berdasarkan protein. Novavax sebelumnya sudah disahkan penggunaannya di Eropa berdasarkan teknologi yang digunakan selama berpuluh tahun untuk memberantas penyakit, seperti hepatitis B dan influenza.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vaksin Covid-19, Novavax Uji Metodenya Lawan Varian Omicron

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.