India Bantah Bantu Presiden Sri Lanka Melarikan Diri

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Juli 2022 13:20 WIB

Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa (kiri) dan saudaranya, Presiden Gotabaya Rajapaksa, dalam foto yang diambil di Kolombo, Sri Lanka, 9 Agustus 2020. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta - India menyangkal laporan media negara bahwa itu membantu Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa. Hal ini diungkapkan Komisi Tinggi India di Sri Lanka dalam sebuah cuitan di Twitter pada Rabu 13 Juli 2022.

“Kami membantah spekulasi media yang sama sekali tidak berdasar bahwa India memfasilitasi kepergian Presiden Sri Lanka ke negara lain,” cuit Komisi Tinggi India di Sri Lanka seperti dilansir Al Jazeera.

"India akan terus mendukung rakyat Sri Lanka ketika mereka berusaha mewujudkan aspirasi mereka untuk kemakmuran dan kemajuan melalui cara dan nilai-nilai demokrasi, lembaga demokrasi yang mapan dan kerangka konstitusional,” kata tweet itu.

Sejumlah media yang mengutip pejabat lokal menyebut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, 73 tahun, melarikan diri dengan jet militer pada Rabu pagi. Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya diduga menuju ke Maladewa.

Angkatan Udara Sri Lanka mengatakan bahwa berdasarkan ketentuan Konstitusi dan atas permintaan pemerintah menyediakan pesawat untuk menerbangkan presiden, istri dan dua pejabat keamanan ke Maladewa.

Advertising
Advertising

"Dengan persetujuan penuh dari kementerian pertahanan, Presiden, istri dan dua pejabat keamanan diberikan pesawat Angkatan Udara Sri Lanka untuk berangkat dari bandara internasional Katunayake ke Maladewa pada dini hari 13 Juli,” seorang pejabat AU Sri Lanka mengumumkan.

Di tengah protes massal setelah krisis ekonomi yang memburuk, Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan pada Sabtu bahwa presiden akan mengundurkan diri pada hari ini. Perkembangan itu terjadi setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu istana kepresidenan di Kolombo pada Sabtu dan juga membakar rumah perdana menteri.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah setuju untuk mengundurkan diri setelah pembentukan pemerintahan semua partai. Presiden Rajapaksa dievakuasi dari istana presiden dan keberadaannya saat ini tidak diketahui.

Lumpuh oleh kekurangan devisa setelah runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata, negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu telah gagal membayar semua utang luar negerinya. Mereka tidak mampu membayar bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya, yang mengakibatkan protes anti-pemerintah.

Para pengunjuk rasa menyalahkan dinasti politik Rajapaksa atas krisis tersebut, dan salah satu saudara Rajapaksa, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Mei.

Kurangnya bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik setiap hari. Sekolah telah ditutup dan pegawai negeri telah diminta untuk bekerja dari rumah. Pemerintah Sri Lanka sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Kabur ke Maladewa

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

6 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

8 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

12 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

12 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

13 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.

Baca Selengkapnya