Melihat Kafe Ganja di Bangkok: Diminta Tanda Pengenal hingga Dilarang Nyimeng

Senin, 11 Juli 2022 15:30 WIB

Seorang pengunjung di Cafe Highland yang menjual beraneka produk ganja di Bangkok, Thailand (TEMPO | BUDIARTI UTAMI PUTRI)

TEMPO.CO, Bangkok - Sejumlah pemilik kafe atau toko penjual ganja di Thailand menerapkan aturan khusus bagi calon pembeli. Salah satunya, pengunjung harus menunjukkan tanda pengenal yang membuktikan bahwa mereka berusia lebih dari 20 tahun.

"Kami tidak menjual kepada mereka yang berumur kurang dari 20 tahun serta ibu hamil dan menyusui," kata Rattapon Sanrak, pemilik Highland Cafe, yang menjual ganja di Jalan Lat Phrao, Bangkok, kepada Tempo pada Kamis, 7 Juli lalu.

Pengecekan tanda pengenal ini juga dialami Tempo saat mampir ke Highland Cafe tiga hari sebelumnya. Tiba sekitar pukul 18.00 waktu setempat, Tempo baru diperbolehkan masuk setelah menunjukkan paspor kepada seorang petugas yang berjaga di depan pintu.

Highland Cafe menjual ganja yang bisa dikonsumsi untuk rekreasi. Beberapa ganja yang dijual di antaranya dari galur sativa, indica, dan hibrida. Harganya dibanderol mulai dari 250 baht (setara Rp 111 ribu) hingga 400 baht (setara Rp 178 ribu) per gram.

Selain memastikan usia pembeli, Rattapon melarang pembeli untuk nyimeng di kafenya. Ia mengatakan mereka hanya bisa membeli untuk dibawa pulang. "Karena kami punya tetangga di kanan dan kiri kafe ini, merokok di tempat akan mengganggu mereka," ujar dia.

Advertising
Advertising

Aturan senada diterapkan oleh Brio Bistro and Bar, yang terletak di Chatuchak Weekend Market, Bangkok. Tempo sempat bertemu dua orang wisatawan asal Hongkong, saat mampir ke sana pada Sabtu, 9 Juli lalu.

Seseorang dari bar meminta untuk melihat tanda pengenal sebelum melego 3,9 gram ganja jenis Pink Runtz kepada dua turis itu. "Saya 25 tahun," kata salah satu turis asal Hongkong itu di antaranya sembari menunjukkan paspornya.

Chokwan Chopaka, aktivis yang telah lama mengadvokasi legalisasi ganja, mengatakan, belum adanya undang-undang membuat para pengusaha harus membuat aturan mereka sendiri. Kitty, sapaan Chokwan, juga memiliki sebuah toko ganja di Jalan Sukhumvit, Bangkok.

"Karena belum ada hukumnya, kami harus menyusun standar dan ketentuan etik sendiri di bisnis baru ini," kata Kitty dalam sebuah diskusi pada Rabu, 6 Juli lalu.

Pemerintah Thailand telah resmi melegalkan ganja untuk ditanam dan dikonsumsi dalam makanan dan minuman. Hanya ekstrak ganja dengan kadar THC lebih dari 0,2 persen yang masih ilegal. Selain itu, pemerintah Negeri Gajah Putih juga melarang merokok ganja di tempat umum.

Namun rancangan undang-undangnya, yang disebut Cannabis and Hemp Act, hingga saat ini masih dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Thailand. Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan, aturan itu diharapkan sudah rampung pada Agustus atau selambatnya September mendatang.

Baca: Ayam di Thailand Diberi Pakan Ganja, Diklaim Lebih Sehat dan Kuat


BUDIARTI UTAMI PUTRI (BANGKOK)

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

21 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

6 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya