Pemain Sirkus Ukraina Tampil di Prancis, Kampanye anti-Invasi Rusia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 8 Juli 2022 15:00 WIB

Seniman zirka Ukraina ! rombongan memegang bendera Ukraina di akhir pertunjukan sirkus mereka, pertunjukan untuk meningkatkan kesadaran dengan seni sirkus konsekuensi dari invasi Rusia ke Ukraina, di Saumur, Prancis 6 Juli 2022. REUTERS/Stephane Mahe

TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam tenda sirkus yang penuh sesak di lembah Loire Prancis tengah, Anastasiia Mazur menghibur penonton dengan atraksi senam ring menggantung di ketinggian. Ini adalah rombongan sirkus Ukraina yang menggelar tontonan di luar negeri sambil mengkampanyekan anti-invasi Rusia.

Mazur, 31 tahun, mengungsi dari tanah airnya beberapa minggu setelah Rusia menginvasi, salah satu dari hampir selusin pemain akrobat, badut, pemain sulap dan manusia karet yang mendapat tawaran perlindungan sutradara teater Prancis dan kesempatan untuk mengadakan pertunjukan sekaligus meningkatkan kesadaran akan perang.

"Saya di sini dan keluarga saya di Jerman," kata Mazur dalam sebuah wawancara di sela-sela latihan. "Perang tidak berhenti dan kami ingin lebih banyak orang mengetahuinya. Saya harap ini akan segera berakhir."

Rombongan yang baru terbentuk itu menyebut dirinya 'zirka!', yang berarti bintang dalam bahasa Ukraina. Beberapa meninggalkan orang yang dicintai di Ukraina, yang lain tiba dengan anak-anak mereka dan barang-barang yang dapat mereka bawa.

Pertunjukan tersebut merupakan show harapan dan kebebasan, kata penyelenggaranya. Dalam beberapa aksi, para pemain mengenakan seragam kamuflase ala militer dan mengenakan bendera nasional mereka.

"Pertunjukan ini tentang menceritakan apa yang sedang terjadi di Ukraina dengan cara yang ringan," kata sutradara panggung Gerard Fasoli. "Penonton dapat membuat versi cerita mereka sendiri dari apa yang kami berikan kepada mereka."

Vyacheslav Iroshnikov mengatakan dia menderita karena meninggalkan negaranya dalam menghadapi agresi Rusia. Pada akhirnya dia dan rekannya, sesama pemain sirkus, mengungsi bersama kedua anaknya.

"Setengah dari saya (adalah) seperti 'OK, Anda harus tinggal' dan setengah dari saya (berkata) 'Oke, Anda punya keluarga, Anda harus menyelamatkannya'."

Advertising
Advertising

Rusia menyerbu Ukraina sejak 24 Februari. Setelah memasuki bulan kelima, sejumlah wilayah Ukraina jatuh ke tangan Rusia, namun Kyiv bertekat melawan dengan sokongan peralatan perang dari Barat.

Reuters

Berita terkait

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

2 jam lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

2 jam lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

6 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

2 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

2 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya