Kenaikan Biaya Hidup Bikin 71 Juta Orang di Dunia Jatuh ke Jurang Kemiskinan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 Juli 2022 15:30 WIB

Warga tengah beraktifitas di depan rumah mereka di pinggiran rel kereta kawasan Kampung Bandan, Jakarta, Kamis 30 Juni 2022. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inpres ini diterbitkan untuk mencapai target untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada 2024. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan yang dipublikasi oleh U.N. Development Programme (UNDP) pada Kamis, 7 Juli 2022, mengungkap biaya hidup secara global mengalami kenaikan sehingga mendorong tambahan 71 juta orang di negara-negara miskin dunia jatuh dalam kemiskinan ekstrim.

Menurut Achim Steiner, administrator UNDP, sebuah analisis terhadap 159 negara berkembang memperlihatkan ada gelombang kenaikan harga-harga komoditas pada tahun ini, yang memukul sejumlah negara di sub-sahara Afrika, negara – negara di Balkan, Asia dan negara lainnya.

Anak-anak Yaman mengisi jeriken plastik dengan air di dekat keran air hasil sumbangan di Sanaa, Yaman, 28 Oktober 2021. Selain mengalami krisis kelaparan, 15 juta warga di negara yang hancur akibat perang itu juga tidak memiliki akses air minum bersih. Xinhua/Mohammed Mohammed

Advertising
Advertising

UNDP pun menyerukan agar diambil langkah-langkah yang disesuaikan. Contohnya, memberikan uang bantuan langsung tunai pada kelompok paling rentan dan meminta negara-negara kaya agar memperpanjang waktu pelunasan utang (Debt Service Suspension Initiative) pada negara-negara miskin.

“Krisis akibat kenaikan biaya hidup ini telah membuat jutaan orang terjatuh dalam kemiskinan, bahkan angka kelaparan bergerak dalam tempo yang cepat. Dengan begitu, kerusuhan sosial bisa terjadi setiap hari,” kata Steiner.

Sejumlah institusi seperti PBB, Bank Dunia dan IMF menerbitkan sebuah standar kemiskinan, yakni orang yang hidup dengan penghasilan USD 1,90 per hari atau kurang (Rp 28 ribu).

“Kami memproyeksikan krisis biaya hidup saat ini telah mendorong lebih dari 51 juta orang hidup dalam jurang kemiskinan yang ekstrim dengan penghasilan USD 1,90 per hari dan 20 juta orang hidup dengan penghasilan USD 3,20 per hari (Rp 48 ribu),” demikian bunyi laporan UNDP.

Disebutkan pula, bantuan langsung tunai oleh pemerintah akan lebih mambantu, ketimbang mengucurkan subsidi ke sektor energi dan bahan makanan, yang cenderung memperkaya kelompok masyarakat tertentu.

“Secara jangka panjang, ini bisa mendorong ketidak setaraan, memperburuk krisis iklim dan tidak melonggarkan beban masyarakat,” kata Kepala UNDP bidang kebijakan strategis, George Gray Molina.

Sumber: Reuters

Baca juga:PBB Peringatkan Sistem Perbankan Afghanistan Bisa Hancur dalam Beberapa Bulan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

13 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

1 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

2 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

6 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

6 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

11 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya